dc.description.abstract | Penelitian dengan topik Penentuan Kesesuaian Kawasan Budidaya Rumput Laut di Lampung Selatan Provinsi Lampung dengan Sistem Informasi Geografis dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga. Lokasi penelitian ini secara geografis terletak antara 105° 00' sampai dengan 105 $45 BT dan antara 5 °15' sampai 600' LS.
Data yang digunakan adalah data Hasil survei dan data sekunder. Data survei diperoleh dari Hasil pengamatan berupa dokumentasi contoh penggunaan laHan, jenis substrat perairan, pH, dan kecepataan arus. Data sekunder terdiri atas citra satelit landsat 7/ETM+, kualitas air, sosial kependudukan. Analisis dilakukan dengan menyusun matriks kesesuaian, kemudian dilakukan pembobotan parameter yang digunakan dengan melakukan scorring, selanjutnya dilakukan analisis spasial (analisis overlay).
Perairan Lampung Selatan merupakan perairan luas yang dapat dikembangkan sebagai lokasi budidaya rumput laut, terutama di sekitar pesisir perairan Padang Cermin, Kalianda, Rajabasa, dan Punduh Pidada, yang saat ini telah dikembangkan sebagai lokasi budidaya rumput laut. Dari hasil analisis spasilal didapatkan luas perairan yang sesuai untuk budidaya metode dasar adalah 1.302,21 Ha, dan sesuai bersyarat adalah 4.400,13 Ha. Luas perairan yang sesuai untuk budidaya metode lepas dasar adalah 2.919,17 Ha, dan sesuai bersyarat adalah 2.431,50 Ha. Sementara itu, luas perairan yang sesuai untuk budidaya
metode rakit apung adalah 3.237,65 Ha, dan sesuai bersyarat adalah 3.927,08 Ha Hasil overlay juga menunjukkan beberapa wilayah yang memiliki kesesuaian sama, baik antara metode dasar dengan lepas dasar ataupun metode
lepas dasar dengan-metode rakit apung. Wilayah yang sesuai untuk metode dasar dan sesuai untuk metode lepas dasar adalah 135,53 Ha. Wilayah yang sesuai bersyarat untuk metode dasar dan sesuai untuk metode lepas dasar adalah 1.252,95 Ha Wilayah yang sesuai untuk metode dasar dan sesuai bersyarat untuk
metode lepas dasar adalah 151,88 Ha. Selanjutnya, wilayah yang sesuai bersyarat untuk metode dasar dan lepas dasar adalah 706,91 Ha. Wilayah yang sesuai untuk metode lepas dasar dan sesuai untuk metode rakit apung adalah 567,96 Ha
Wilayah yang sesuai untuk metode lepas dasar dan sesuai bersyarat untuk metode rakit apung adalah 394,95 Ha. Wilayah yang sesuai bersyarat untuk metode lepas dasar dan sesuai untuk metode rakit apung adalah 260,67 Ha Wilayah yang sesuai bersyarat untuk metode lepas dasar dan sesuai bersyarat untuk metode rakit apung adalah 558,26 Ha. Dari Hasil di atas, metode rakit apung dapat diterapkan pada wilayah yang lebih luas dibanding dua metode lainnya. | id |