Show simple item record

dc.contributor.advisorFirdaus, Muhammad
dc.contributor.authorAlamsyah, Taufiq
dc.date.accessioned2023-11-02T08:16:20Z
dc.date.available2023-11-02T08:16:20Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130317
dc.description.abstractPeranan UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat besar baik dalam menghasilkan suatu produk, penyerapan tenaga kerja, maupun dalam stabilitas ekonomi. Dalam meningkatkan peranan UMKM khususnya pada masyarakat lapisan bawah, perlu dorongan dan dukungan baik oleh pemerintah maupun lembaga keuangan, dalam hal ini adalah bank Sampai tahun 2005, Kredit perbankan yang disalurkan untuk sektor pertanian hanya 5,5 persen dari total kredit perbankan pada dunia usaha. Kurangnya dukungan dari lembaga. keuangan terhadap sektor pertanian khususnya dalam penyediaan pinjaman modal usaha, diduga menjadi salah satu faktor penyebab kurang majunya sektor pertanian di Indonesia selama ini. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, BRI telah menfasilitasi melalui program penyediaan kredit bagi UMKM termasuk untuk sektor pertanian. Salah satu fasilitas penyediaan modal/kredit yang diberikan oleh BRI adalah Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes). Dalam perjalanannya, kredit yang diberikan BRI Unit Ciomas melalui Kupedes tidak selamanya lancar. Pada tahun 2006 jumlah nasabah yang mengalami penunggakan Kupedes di BRI Unit Ciomas mengalami peningkatan sebesar 10,27 persen yaitu dari 146 orang menjadi 161 orang. Sementara itu, kredit macet Kupedes BRI Unit Ciomas justru mengalami penurunan Tahun 2006. Meskipun terlihat adanya penurunan persentase kredit macet, namun sampai saat ini masalah kredit macet tersebut masih belum bisa dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi karakteristik debitur Kupedes pada sektor agribisnis yang mengalami kemacetan/penunggakan serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian Kupedes pada sektor agribisnis yang mengalami kemacetan/penunggakan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu debitur Kupedes sektor agribisnis yang mengalami kemacetan/penunggakan kredit sebagian besar barada pada usia produktif, berpendidikan SD, memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak tiga orang, mengikuti pembinaan dari petugas BRI Unit Ciomas, dan memiliki rumah yang berjarak sekitar dua sampai empat kilometer dengan BRI Unit Ciomas. Adapun karakteristik usaha debitur Kupedes sektor agribisnis yang mengalami kemacetan/penunggakan kredit adalah sebagian besar memiliki pengalaman usaha antara 3-6 tahun, memiliki jangka waktu pengembalian kredit 24 bulan, menyatakan tidak keberatan dengan beban bunga, dan memiliki omzet per bulan Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kupedes menggunakan metode regresi logistik terdapat beberapa faktor yang berpengaruh nyata. Faktor tersebut adalah jumlah tanggungan keluarga, jarak rumah debitur dengan kantor BRI Unit Clomas dan omzet usaha. Berkaitan dengan terjadinya kemacetan atau tunggakan pengembalian Kupedes pada sektor agribisnis yang disebabkan oleh faktor jumlah tanggungan keluarga, jarak rumah, dan omzet usaha maka kepada manajemen BRI Unit Ciomas disarankan untuk mempertimbangkan ketiga hal tersebut dalam memberikan Kupedes kepada calon debitur. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain menambahkan kriteria penilaian yang dapat dilakukan pada analisa awal seperti membuat persyaratan komitmen kemampuan dan kemauan calon debitur untuk mengangsur kredit sesuai perjanjian, menggali informasi tentang watak kepribadian (Character) calon debitur dari masyarakat dan pejabat daerah setempat, memperhatikan kelancaran akses transportasi sebelum memberikan kredit, menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah, melakukan kerjasama dengan salah seorang nasabah yang merupakan tokoh masyarakat setempat untuk mengkoordinir nasabah-nasabah dalam melakukan pembayaran kredit, bekerjasama dengan instansi-instansi atau pejabat setempat untuk memperoleh Informasi dan data mengenal sampai sebatas mana omzet usaha nasabah dari waktu ke waktu. Selain itu BRI perlu membantu nasabah dalam memecahkan permasalahan penurunan omzet usaha apabila terjadi penurunan omzet usaha nasabah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcKupedesid
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit macet pada kredit usaha pedesaan (Kupedes) sektor agribisnis: kasus PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Unit Ciomas, Kota Bogor Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPengertian tentang kreditid
dc.subject.keywordManfaat kreditid
dc.subject.keywordSasaran Kupedesid
dc.subject.keywordJenis Kupedesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record