Show simple item record

dc.contributor.advisorSuradikusumah, Elly
dc.contributor.advisorTisnadjaja, Djadjat
dc.contributor.authorFlowerenti, Herti Trian
dc.date.accessioned2023-11-02T06:28:49Z
dc.date.available2023-11-02T06:28:49Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130237
dc.description.abstractSalah satu upaya yang dilakukan untuk menjadikan lingkungan bersih dan bebas polutan adalah dengan teknik bioremediasi. Bioremediasi menggunakan mikroorganisme merupakan salah satu dari beberapa teknologi penyehatan lingkungan yang ekonomis. Pada penelitian ini dilakukan pengujian bioremediasi menggunakan isolat bakteri indigenous dan isolat pembanding. Isolat bakteri indigenous yang digunakan berasal dari wortel dan bakteri pembanding yang digunakan adalah Bacillus thuringiensis 1337, Pseudomonas diminuta, P. putida 1503, dan P. putida 1504. Pada penelitian ini dilakukan analisis metidation dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Detektor yang digunakan adalah UV-254 nm dengan eluen asetonitril:air 7:3. Analisis metidation yang dilakukan pada percobaan ini menghasilkan pemulihan sebesar 73,85 % sedangkan untuk uji linearitas didapatkan nilai r adalah 99,45%. Pada pengujian bioremediasi dalam erlenmeyer dengan menggunakan isolat-3 (yang berasal dari wortel) dan isolat pembanding, tingkat pertumbuhan isolat-3 paling tinggi dibandingkan isolat pembanding. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tidak selalu diikuti dengan tingkat degradasi yang lebih baik pula. Pada pengujian ini residu metidation terendah, yaitu 35,12 ppm ditunjukkan oleh P. diminuta. Untuk B. thuringiensis 1337, P. putida 1503, P. putida 1504, dan isolat-3 masing-masing memiliki residu metidation sebesar 35,61 ppm, 40,04 ppm, 45,71 ppm, dan 50,44 ppm. Potensi terbesar untuk mendegradasi metidation adalah P. diminuta disusul kemudian B. thuringiensis 1337, P. putida 1503, P. putida 1504, dan isolat-3. Pada pengujian bioremediasi dangan menggunakan fermentor oleh isolat-3 tingkat pertumbuhan bakteri lebih rendah dibandingkan pada erlenmeyer. Persentase hilangnya metidation pada erlenmeyer dengan inkubasi 288 jam sebesar 48,80%, sedangkan pada fermentor dengan inkubasi 168 jam sebesar 59,85%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcResidueid
dc.titleAnalisis residu metidation dengan metode KCKT untuk menentukan tingkat bioremediasi pestisida organofosfat metidation oleh mikrob iIndigenousid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbioremediasiid
dc.subject.keywordpestisida organofosfatid
dc.subject.keywordmetidationid
dc.subject.keywordkromatografi cairid
dc.subject.keywordresiduid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record