Uji Ketahanan galur/V arietas jagung terhadap kekeringan dengan penggunaan polyethylene glycol (Peg.) 8000
Abstract
Jagung merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang kedua setelah padi. Pemanfaatan tanaman ini cukup luas. Disamping sebagai bahan pangan jagung juga dipergunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Bahkan di beberapa tempat di Indonesia tanaman ini masih merupakan bahan pangan utama. Oleh karena itu produksi jagung harus ditingkatkan.
Upaya peningkatan produksi jagung sering mengalami hambatan. Hal ini karena sebagian besar tanaman jagung dibudidayakan di lahan kering. Di lahan ini ketersediaan air tergantung pada curah hujan, sehingga air merupakan faktor pembatas produksi yang utama. Keadaan ini menyebabkan produksi jagung di lahan kering cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Kekeringan dapat menurunkan produksi jagung. Menurut Teare dan Peet
(1983) penurunan produksi lapang dapat mencapai 25% jika kekeringan terjadi
sebelum silking, 50% jika terjadi pada saat silking dan 21% jika terjadi setelah
silking
Penurunan produksi juga dipengaruhi oleh lamanya periode kering.
Kekeringan selama 2 hari pada saat taselling dan polinisasi dapat menyebabkan
penurunan hasil sebesar 22% dan jika terjadi selama 6-8 hari penurunan dapat
mencapai 50%. ...