| dc.description.abstract | Pembangunan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya dilakukan dengan
pembangunan di sektor industri. Industri membutuhkan bahan baku yang
diperoleh dengan cara menambang sumberdaya yang ada di alam sekitar kita.
Luas area penambangan PT. Semen Gresik (Persero), Tbk adalah seluas 797,4
hektar (ha). Luasan area penambangan yang telah ditambang yaitu 411,02 ha
dengan rata-rata per-tahunnya adalah sebesar 22,8 ha. Dengan skenario Habitat
Equivalency Analysis, luasan kawasan karst batu kapur yang harus dikompensasi
jika suku bunga yang digunakan 5.5% dan waktu restorasi lima, 10 dan 20 tahun
yaitu seluas 247.14, 275.96, dan 329.81 ha. Penggunaan suku bunga 6.75%
dengan waktu pemulihan yang sama akan menghasilkan luasan kompensasi seluas
233.29, 265.51 dan 325 ha. Dan jika tingkat suku bunga yang dipakai sebesar
12% dengan waktu pemulihan lima, 10 dan 20 tahun yaitu seluas 70.08, 84.47 dan
108.54 ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah suku bunga yang
dipakai dan semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh kawasan karst batu kapur
untuk pulih akibat injury maka luasan kawasan karst batu kapur yang harus
dikompensasi akan semakin besar.
Hasil estimasi nilai kompensasi perhitungan lingkungan berdasarkan
peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2011 menunjukkan bahwa nilai perhitungan ekologis yang harus
dibayarkan sebesar Rp 1 693 309 920 500,00. Biaya perhitungan ekonomi yang
dirasakan masyarakat adalah sebesar Rp 1 367 891 500 000,00. Biaya pemulihan
lingkungan yang dibutuhkan untuk mengembalikan lingkungan ke base line
adalah sebesar Rp 19 344 054 300,00. Jadi total estimasi biaya yang harus
disediakan perusahaan untuk mengganti lingkungan yang digunakan untuk daerah
penambangan kawasan karst batu kapur adalah sebesar Rp 3 080 545 747 800,00.
Sebanyak 64,29 % responden merasakan manfaat dengan adanya industri
tersebut. Program-program kegiatan yang diberkan PT. Semen Gresik (Persero),
Tbk menyeluruh masuk ke setiap aspek kebutuhan hidup masyarakat. Persepsi
masyarakat terhadap program-program perusahaan cukup merata pada persepsi
cukup memuaskan dan memuaskan. Sebagian besar masyarakat menyatakan
bahwa program-program yang diberikan perusahaan sudah memuaskan, yakni
masuk dalam interval nilai persepsi 3,4 sampai 4,2. Perbedaan nilai persepsi pada
setiap desa didasarkan pada penerimaan masyarakat terhadap program-program
yang diberikan perusahaan terhadap masing-masing desa. | id |