Analisis respon penawaran komoditas ubi jalar dan upaya peningkatan produktivitas di Indonesia
Abstract
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya mulai menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat. Hal ini terjadi karena pertumbuhan pangan tidak secepat pertumbuhan penduduk sehingga pada akhimya dapat mengakibatkan krisis pangan di Indonesia. Di samping itu, pertumbuhan penduduk juga meningkatkan konsumsi energi khususnya bahan bakar minyak (BBM). Ini juga merupakan masalah penting yang tidak dapat diabaikan. Cadangan (BBM) yang semakin menipis sementara kebutuhan akan BBM yang terus meningkat mengakibatkan terjadinya krisis BBM. Kedua masalah ini dapat diatasi dengan mencari pangan alternatif dan bahan bakar alternatif.
Tanaman pangan yang dapat dijadikan atau berpotensi sebagai pangan alternatif dan bahan bakar alternatif adalah ubi jalar (sweet potato). Ubi jalar merupakan tanaman sumber karbohidrat, sumber kalori, dan kaya akan kandungan gizi lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan manusia serta dapat dijadikan beragam produk pangan olahan (secondary product). Di samping itu, ubi jalar juga dapat dijadikan bahan bakar nabati yaitu, bioethanol yang dapat menggantikan penggunaan premium.
Meningkatnya pemanfaatan ubi jalar tentunya akan meningkatkan jumlah ubi jalar yang akan digunakan. Oleh karena itu, produktivitas ubi jalar harus terus ditingkatkan. Untuk meningkatkan produktivitas ubi jalar, perlu dilakukan analisis respon penawaran ubi jalar dan penyusunan langkah strategis agar produktivitas
meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan komoditas ubi jalar baik produksi, areal panen, produktivitas, dan harga ubi jalar, serta konsumsi ubi jalar untuk pangan, pakan, dan bahan bakar (bioethanol). Di samping itu, penelitian ini juga akan mengkaji tentang analisis respon penawaran ubi jalar melalui dua pendekatan yaitu, respon areal panen ubi jalar dan respon produktivitas ubi jalar. Setelah melakukan analisis respon penawaran tersebut, penelitian ini juga akan menyusun langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas.
Pada penelitian ini, analisis respon penawaran akan menggunakan Model penyesuaian parsial Nerlove (Nerlove partial adjustment model) dan kemudian akan diestimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Setelah itu, dilakukan uji statistik (uji t-statistik, uji F- statistik, uji p-value, dan uji koefisien determinasi R²) dan uji ekonometrik (multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan komoditas ubi jalar saat ini belum cukup baik. Produksi dan areal panen ubi jalar cenderung mengalami
penurunan pada periode (1969-2006). Sementara itu, produktivitas mengalami stagnasi dan harga ubi jalar mengalami peningkatan. Konsumsi ubi jalar untuk pangan dan pakan mengalami penurunan dan perkiraan kebutuhan lahan dan produksi ubi jalar untuk bioethanol pada tahun (2013-2025) terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil estimasi respon areal panen ubi jalar, elastisitas areal panen ubi jalar terhadap harga ubi jalar bernilai 0,36, terhadap harga jagung bernilai -0,33, terhadap harga kedelai bernilai 0,61, terhadap konversi lahan bernilai -0,003, dan terhadap lahan teririgasi bernilai 0,44. Sedangkan berdasarkan hasil estimasi respon produktivitas ubi jalar, elastisitas produktivitas ubi jalar terhadap harga ubi jalar bernilai -0,08, terhadap harga pupuk urea bernilai 0,22, terhadap harga pupuk TSP bernilai -0,11, terhadap upah petani bernilai 0, 17, dan terhadap curah hujan bernilai. 0,07. Elastisitas penawaran ubi jalar terhadap harga ubi jalar bernilai 0,28.
Adapun langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas (1) menciptakan pasar untuk mengurangi risiko fluktuasi harga ubi jalar akibat over supply, (2) memberikan insentif bagi buruh tani melalui kebijakan upah buruh (wage policy), (3) memberikan subsidi pupuk bagi petani ubi jalar, dan (4) membangun infrastruktur untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau.