| dc.description.abstract | Kontribusi sektor industri terhadap PDB menunjukan kenaikan yaitu sebesar 22,30 persen pada tahun 1993 menjadi 24,0 persen pada tahun 1995. Dalam pembangunan jangka panjang (PJP) II, industri mejadi penunjang sektor pertanian dalam usaha mempercepat proses peningkatan pendapatan masyarakat terutama masyarakat pedesaan terutama industri kecil. Pada tahun I 984, jumlah industri kecil sebesar 1.570.744 unit usaha dan mencapai 2.025.150 pada tahun 1993 atau mengalami kenaikan sebesar 454.406 selama kurun waktu sembilan tahun. Hambatan yang dialami industri kecil antara lain adalah dalam ha! pendanaan. Di lain pihak para pemilik modal tidak mau menyertakan modalnya ke dalam industri kecil karena resiko usaha yang tinggi, lemah dalam manajemen, lemah dalam akses pasar dan lemah dalam persaingan. Kesulitan dalam masalah permodalan mempengaruhi proses inovasi dan transformasi industri kecil, dan akhirnya ikut mempengaruhi pemasaran terutama dari segi harga jual, segmen pasar, biaya dan jalur distribusi (Arsyad, I993). Industri kecil yang hanya mendapatkan modal saja tanpa kemampuan manajemen yang baik atau akses pasar akan sulit berkembang, sehingga permasalahan modal tidak hanya dilihat secara sebagian saja tetapi dilihat secara keseluruhan, salah satu solusi terpadu untuk menjawab permasalahan tersebut adalah sistem pembiayaan dan pembinaan melalui sistem modal ventura (Rodyat, 1997). | id |