Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada bank umum syariah di Indonesia
Abstract
Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia cukup impresif. Perkembangan ini bisa dilihat dari jumlah kantor layanan bank syariah dan laju pertumbuhan aset perbankan syariah yang cukup baik. Jumlah kantor layanan Bank Umum Syariah (BUS) selalu meningkat setiap tahunnya. Jumlah kantor BUS meningkat sebesar 58,76 persen pada rentang waktu tahun 2008 sampai 2009. Peningkatan yang sama terjadi pada Unit Usaha Syariah (UUS). Peningkatan jumlah kantor UUS tercatat sebesar 23,67 persen pada periode yang sama.
Laju pertumbuhan aset perbankan syariah juga cukup menggembirakan. Laju pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai rata-rata 36,2 persen per tahun bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan syariah regional (kawasan Asia Tenggara). Namun, perkembangan yang cukup impresif itu belum mampu mencapai target yang diharapkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika BI menargetkan aset perbankan syariah pada akhir tahun 2008 mampu mencapai 5 persen dari keseluruhan aset perbankan nasional, realisasinya perbankan syariah hanya mampu memiliki aset sebesar 2.05 persen saja. Salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya aset perbankan syariah dari yang telah diproyeksikan adalah karena jumlah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada perbankan syariah yang tidak optimal, sehingga menjadi menarik untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penghimpunan DPK pada perbankan syariah.
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang apa saja mempengaruhi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BUS. Variabel bebas yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu beban promosi, jumlah kantor BUS dan pendapatan. Bank syariah yang menjadi ruang lingkup penelitian ini yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder time series bulanan dari bulan desember 2007 hingga bulan januari 2009. Analisis dilakukan dengan menggunakan model analisis panel data dengan menggunakan metode fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan (GDP) dan jumlah kantor BUS signifikan mempengaruhi jumlah penghimpunan DPK BUS. Sedangkan beban promosi tidak berpengaruh nyata mempengaruhi penghimpunan DPK BUS. Salah satu penyebab tidak signifikannya pengaruh promosi dalam penghimpunan DPK diduga karena promosi yang dilakukan BUS tidak mampu menarik minat nasabah rasional untuk menginvestasikan dana mereka di bank syariah.