dc.description.abstract | Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perbandingan
pendapatan dan produktivitas usahatani padi organik dan anorganik serta
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi petani terhadap
usahatani padi organik di Kelompok Tani Lemah Duhur, Kelurahan Mulyaharja,
Kecamatan Bogor Selatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis perbandingan pendapatan usahatani serta analisis regresi logistik.
Penelitian untuk membandingkan pendapatan usahatani padi organik dengan
anorganik dilakukan pada satu musim tanam yaitu periode Desember 2011 –
Februari 2012 dengan luasan lahan per hektar.
Hasil analisis perbandingan usahatani menunjukkan bahwa struktur biaya
rata-rata per hektar yang dikeluarkan usahatani padi organik lebih tinggi
dibandingkan usahatani padi anorganik dari sisi biaya tunai, non tunai serta biaya
total. Hasil penelitian juga menunjukkan walaupun produktivitas usahatani
organik lebih kecil dibandingkan usahatani padi anorganik, usahatani padi organik
memperoleh penerimaan yang lebih besar karena memiliki harga jual GKP yang
lebih mahal. Hal ini membuat pendapatan rata-rata per hektar atas biaya tunai
ataupun biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan pendapatan
rata-rata per hektar usahatani padi anorganik. Total pendapatan rata-rata per
hektar usahatani padi organik pada musim tanam I adalah Rp 4.320.253 lebih
besar Rp 565.414 dibandingkan total pendapatan rata-rata usahatani anorganik per
hektar yaitu sebesar Rp 3.747.982.
Hasil perhitungan R/C ratio menunjukkan usahatani padi organik memiliki
nilai R/C ratio atas biaya total 1,84 lebih besar dibandingkan usahatani padi
anorganik dengan nilai R/C ratio sebesar 1,78. Nilai R/C ratio tersebut diartikan
sebagai setiap satu rupiah dari biaya yang dikeluarkan dalam usahatani akan
memberikan penerimaan sebesar Rp 1,84 bagi usahatani organik dan bagi
usahatani anorganik akan memberikan Rp 1,78 untuk setiap satu rupiah yang
dikeluarkan. Hal ini menyimpulkan bahwa usahatani padi organik lebih efisien
dibandingkan usahatani padi anorganik dari sisi nilai imbangan biaya-penerimaan.
Analisis model regresi logistik menunjukkan dari ketujuh faktor yang
diduga mempengaruhi preferensi petani pada awalnya, terdapat tiga faktor yang signifikan dalam mempengaruhi preferensi petani melaksanakan usahatani padi
organik yaitu pengalaman bertani organik, harga output (GKP) dan luas lahan.
Keempat faktor lainnya dianggap tidak signifikan dalam mempengaruhi preferensi
petani dalam menerapkan usahatani organik yaitu usia, pendidikan, status usaha
dan status lahan. Hasil penelitian memberikan beberapa rekomendasi untuk
pengembangan usahatani padi organik di Kelurahan Mulyaharja antara lain
dengan meningkatkan harga jual GKP organik yang berlaku, bantuan untuk
pengadaan pupuk organik, serta intensif bagi para petani organik sehingga petani
mau meneruskan untuk menerapkan usahatani padi organik di Kelurahan
Mulyaharja. | id |