Show simple item record

dc.contributor.advisorHadianto, Adi
dc.contributor.authorPurnasari, Latifah Hanum
dc.date.accessioned2023-11-02T02:21:39Z
dc.date.available2023-11-02T02:21:39Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130077
dc.description.abstractPenelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perbandingan pendapatan dan produktivitas usahatani padi organik dan anorganik serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi petani terhadap usahatani padi organik di Kelompok Tani Lemah Duhur, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis perbandingan pendapatan usahatani serta analisis regresi logistik. Penelitian untuk membandingkan pendapatan usahatani padi organik dengan anorganik dilakukan pada satu musim tanam yaitu periode Desember 2011 – Februari 2012 dengan luasan lahan per hektar. Hasil analisis perbandingan usahatani menunjukkan bahwa struktur biaya rata-rata per hektar yang dikeluarkan usahatani padi organik lebih tinggi dibandingkan usahatani padi anorganik dari sisi biaya tunai, non tunai serta biaya total. Hasil penelitian juga menunjukkan walaupun produktivitas usahatani organik lebih kecil dibandingkan usahatani padi anorganik, usahatani padi organik memperoleh penerimaan yang lebih besar karena memiliki harga jual GKP yang lebih mahal. Hal ini membuat pendapatan rata-rata per hektar atas biaya tunai ataupun biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan pendapatan rata-rata per hektar usahatani padi anorganik. Total pendapatan rata-rata per hektar usahatani padi organik pada musim tanam I adalah Rp 4.320.253 lebih besar Rp 565.414 dibandingkan total pendapatan rata-rata usahatani anorganik per hektar yaitu sebesar Rp 3.747.982. Hasil perhitungan R/C ratio menunjukkan usahatani padi organik memiliki nilai R/C ratio atas biaya total 1,84 lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik dengan nilai R/C ratio sebesar 1,78. Nilai R/C ratio tersebut diartikan sebagai setiap satu rupiah dari biaya yang dikeluarkan dalam usahatani akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,84 bagi usahatani organik dan bagi usahatani anorganik akan memberikan Rp 1,78 untuk setiap satu rupiah yang dikeluarkan. Hal ini menyimpulkan bahwa usahatani padi organik lebih efisien dibandingkan usahatani padi anorganik dari sisi nilai imbangan biaya-penerimaan. Analisis model regresi logistik menunjukkan dari ketujuh faktor yang diduga mempengaruhi preferensi petani pada awalnya, terdapat tiga faktor yang signifikan dalam mempengaruhi preferensi petani melaksanakan usahatani padi organik yaitu pengalaman bertani organik, harga output (GKP) dan luas lahan. Keempat faktor lainnya dianggap tidak signifikan dalam mempengaruhi preferensi petani dalam menerapkan usahatani organik yaitu usia, pendidikan, status usaha dan status lahan. Hasil penelitian memberikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan usahatani padi organik di Kelurahan Mulyaharja antara lain dengan meningkatkan harga jual GKP organik yang berlaku, bantuan untuk pengadaan pupuk organik, serta intensif bagi para petani organik sehingga petani mau meneruskan untuk menerapkan usahatani padi organik di Kelurahan Mulyaharja.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studie - Resources and Environmental Economicsid
dc.titleAnalisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Mempengaruhi Preferensi Petani terhadap Usahatani Padi Organik (Kasus: Kelompok Tani Lemah Duhur, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAnalysis of incomeid
dc.subject.keywordPreferenceid
dc.subject.keywordOrganic Rice Farmingid
dc.subject.keywordLogistic Regressionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record