dc.description.abstract | Sebagai Ibu kota Negara Indonesia, Jakarta memiliki laju pertambahan jumlah penduduk yang cenderung meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, jumlah penduduk Jakarta tahun 2009 sebanyak 8.523.157 jiwa dan meningkat menjadi 10.187.595 jiwa pada tahun 2011. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah.
Bank Sampah Karya Peduli (BSKP) RW 09 Semper Barat, Jakarta Utara merupakan lembaga pengelolaan sampah yang melibatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaannya. Masyarakat berupaya mengurangi timbulan sampah dengan melaksanakan program 3R. Lembaga ini dibentuk karena kesadaran warga akan pentingnya kebersihan dan keindahan lingkungan. BSKP berdiri sejak tahun 2010 dan menjadi bank sampah percontohan karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar dan mampu tetap berjalan hingga saat ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi sistem kelembagaan BSKP; 2) menganalisis pola kerjasama dan strategi pengembangan yang dilakukan oleh BSKP; 3) menganalisis kelayakan ekonomi BSKP. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi kelembagaan serta menganalisis pola kerjasama dan strategi pengembangan BSKP dan analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis kelayakan ekonomi BSKP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kelembagaan yang dijalankan oleh BSKP saat ini dapat terus dilakukan. Namun, sistem kelembagaan yang ada saat ini dapat dikatakan belum kuat. Hal tersebut karena BSKP belum memiliki ADRT dalam menjalankan usaha pengelolaan sampah, sehingga belum ada aturan yang jelas dan sanksi yang tegas kepada pengelola. Kerja sama yang dilakukan BSKP terdiri dari kerjasama tetap dan tidak tetap. Kerjasama yang dilakukan masih berdasarkan atas asas kepercayaan sehingga tidak ada perjanjian kerjasama secara tertulis antara BSKP dengan pihak lain. Strategi pengembangan yang dilakukan BSKP telah dibuat secara jelas, sehingga BSKP dapat melakukan strategi pengembangan yang dapat mengembangkan BSKP menjadi berskala bisnis.
Hasil analisis kelayakan ekonomi BSKP dilakukan dengan mempertimbangkan strategi pengembangan yang dilakukan BSKP saat ini dan yang akan datang. Hasil analisis adalah NPV sebesar Rp Rp 467.647.960,00; Net B/C sebesar 2,48; dan IRR sebesar 28,56 persen. Hasil analisis switching value adalah BSKP tetap layak dijalankan apabila terjadi penurunan harga jual sampah anorganik sampai sebesar 32,68 persen dan kenaikan upah tenaga kerja sampai sebesar 18,32 persen. | id |