Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwito, Agus
dc.contributor.authorPurwoko, Devit
dc.date.accessioned2023-11-02T01:01:32Z
dc.date.available2023-11-02T01:01:32Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130014
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan regenerasi dari beberapa kultivar kentang pada komposisi media yang sama dengan jenis eksplan batang dan eksplan daun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Lingkungan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal yang merupakan kombinasi antara kultivar dengan jenis eksplan yaitu 16 kultivar kentang (Amcar 33, Atlantik, BFP56, BF15NI106, Granola Jerman, Desiree, AD5, AD9, D25A, CINA1. PAS3063, NIP10, Granola Holland, Carni1, BF15Car216 dan AD12B) dan dua jenis eksplan (batang dan daun). Eksplan ditanam dalam media pengkalusan, yaitu media. Murashige-Skoog (MS) ditambah dengan NAA 0.5 mg/l dan BAP 0.5 mg/l selama satu minggu, kemudian eksplan dipindahkan ke media regenerasi yang terdiri dari media MS dengan penambahan IAA 0.2 mg/l, BAP 2 mg/l dan GA, 3 g/l. Setiap kultivar ditanam 10 botol sebagai ulangan dan tiap botol berisi 5 ekplan. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai minggu kedua setelah penanaman dalam media regenerasi. Pengamatan tersebut meliputi ukuran kalus, Jumlah tunas, tinggi tunas, ada tidaknya akar dan waktu muncul tunas. Hasil sidik ragam menunjukkan jumlah tunas dan tinggi tunas sangat nyata dipengaruhi oleh perlakuan pada minggu ke-4 hingga minggu ke-8. Jumlah akar sangat nyata dipengaruhi oleh perlakuan pada tiap minggunya. Jumlah tunas dan tinggi tunas memiliki heritabilitas tinggi sedangkan jumlah akar memiliki heritabilitas yang sedang. Pada eksplan batang kultivar yang dapat bertunas adalah Desiree, Amcar33, D25A, PAS3063, Granola dan AD5. Pada eksplan daun kultivar yang mampu bertunas dan berakar yaitu Desiree, CINA1, Amcar33, D25A, PAS3063, NIP 10. Atlantik, dan Carni1. Kultivar yang tidak mampu bertunas tapi berakar adalah AD9, BF15NI106, BFP56, BF15Car216 dan Granola Jerman. Dan yang tidak mampu bertunas dan berakar adalah AD12B dan AD5. Tunas tertinggi terjadi pada eksplan batang dan daun dari kultivar Desiree. Pada eksplan daun sebagian kultivar tunasnya bercabang diantaranya Desiree, CINA1, NIP10, PAS6063 dan Amcar 33. Pada eksplan batang akar terbentuk sebelum tunas muncul dan sebagian terbentuk saat tahap pengkalusan yaitu: AD9, BF15NI106, Cina1, D25A, PAS3063 dan NIP10. Pada eksplan daun akar terbentuk sebelum tunas muncul dan sebagian terbentuk saat tahap pengkalusan yaitu: AD9, BF15NI106, Cina1, D25A, PAS3063 dan NIP10. Pembentukan kalus dari eksplan batang lebih cepat daripada eksplan daun yaitu 10 HSP (hari setelah pengkalusan) pada eksplan batang dan 14 HSP pada eksplan daun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcKentangid
dc.subject.ddcIn vitroid
dc.subject.ddcSolanum tuberosum L.id
dc.titleStudi Regenerasi 20 Kultivar Kentang (Solanum tuberosum L.) secara In Vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record