Interaksi sosial antara kepala desa dengan pemimpin Nahdlatul Wathan dalam program pembangunan desa: Studi kasus di Desa Korleko, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Propensi Nusa Tenggara Barat
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pribadi kepala desa dan pemimpin
Nahdlatul Wathan (NW), mekanisme pelaksanaan program, interaksi sosial antara kepala desa dengan pemimpin NW dan hubungan antara interaksi sosial dengan keberhasilan program pembangunan di Desa Korleko. Program pembangunan yang akan diteliti adalah program Keluarga Berencana (KB), pembangunan tambahan kelas dan gedung serbaguna desa serta program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Penelitian ini dirancang sebagai suatu studi kasus, dimana data diperoleh berdasarkan hasil
wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (Group Fokus).
Desa Korleko yang terletak di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara
Barat merupakan desa yang termasuk ke dalam desa tertinggal (IDT). Ketertinggalan Desa Korleko ini
disebabkan oleh kondisi fisik desa yang masih tergolong miskin, sumberdaya manusia yang kurang
berkualitas karena sebagian besar tingkat pendidikan penduduk desa yang rendah (tamatan Sekolah
Dasar) dan kegiatan ekonomi masyarakat desa yang masih sederhana dan tradisional. Masyarakat Desa Korleko, seluruhnya beragama Islam dan scbagian bcsar (90%) merupakan pendukung Nahdlatul Wathan (NW). Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) sebagai organisasi kemasyarakat terbesar di Nusa Tenggara Barat dan khususnya di Desa Korleko, mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menun3ang keberhasilan program pembangunan desa.