Strategi Pengembangan Usaha Ekspor Udang Beku PT. Timur Jaya Cold Unit IV, Muara Baru, Jakarta
View/ Open
Date
2005Author
Tambunan, Rebecca Melinda
Hutagaol, Manuntun Parulian
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara kelautan yang kaya akan sumber daya lautnya dan
menjadi salah satu negara pengekspor terbesar di dunia. Diantara produk hasil perikanan
dan kelautan Indonesia, yang merupakan produk primadona yang berpotensi ekspor
adalah udang, bahkan devisa negara dari hasil perikanan lebih dari 50 persennya berasal
dari ekspor komoditi udang.
PT. Timur Jaya CU IV merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
perikanan khususnya ekspor udang beku. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang
dihadapi perusaahaan dalam usaha udang beku serta untuk mengetahui strategi yang tepat
dan dapat diterapkan untuk pengembangan usaha ekspor udang beku PT. Timur Jaya CU
IV. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
perencanaan strategis perusahaan sehingga perusahaan mampu bertahan dan terus
berkembang di rnasa yang akan datang. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi sumber pengetahuan tambahan di masyarakat dan bahan informasi bagi
penelitian mendatang pada bidang yang sama.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus pada PT. Timur Jaya CU IV
yang terletak di Muara Baru, Jakarta Utara pada bulan Agustus - September 2004.
Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara serta pengisian
kuesioner oleh responden terpilih. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait.
Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap
input, tahap mencocokkan dan tahap keputusan Alat analisis yang digunakan adalah
Penilaian bobot dengan metode "Paired Comparison", Matriks EFI (Evaluasi Faktor
Internal), EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) pada tahap input, Matriks I-E (IntemalEkstemal)
dan TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, dan Strengths) pada tahap
mencocokkan dan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning) pada tahap keputusan.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan secara berurutan
berdasarkan skor bobot tertinggi yang diperoleh antara lain lokasi strategis di kawasan
industri Fishing Port, sehingga dekat dengan bahan baku dan fasilitas pendukung ekspor;
alat-alat produksi, pabrik pengolahan dan gedung yang semuanya dimiliki sendiri,
menjaga mutu produk yang dihasilkan rnelalui penerapan sistem HACCP dan memiliki
beberapa anak perusahaan yang dapat dikembangkan menjadi kelompok usaha yang
sating menunjang. Sedangkan faktor-faktor kekuatan yang merupakan kekuatan terkecil
bagi perusahaan adalah perusahaan merupakan perusahaan pionir di bidang perikanan
konsumsi sehingga sudah dikenal di Asia dan Eropa dan adanya beberapa diversifikasi
produk yang dilakukan perusahaan selain produk udang.
Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan utama bagi perusahaan
berdasarkan skor bobot terendah dari variabel kelemahan perusahaan adalah pangsa pasar
ekspor udang beku PT. Timur Jaya CU IV masih kecil jika dibandingkan dengan volume
ekspor udang beku Indonesia serta fasilitas produksi yang sudah tua dan fasilitas produksi
yang sudah tua, sedangkan faktor-faktor internal yang merupakan kelemahan terkecil bagi
perusahaan antara lain kurangnya pengembangan kaiyawan terutama di bagian produksi,
promosi pemasaran yang dilakukan hanya melalui merk dan mengikuti pameran-pameran
yang tidak rutin serta keterbatasan modal untuk melakukan pengembangan usaha.
Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang utama berdasarkan urutan skor
bobot tertinggi adalah adanya peraturan pemerintah yang mendorong peningkatan ekspor..dst
