Identifikasi Cendawan Endofit Asal Tanaman Obat Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) serta Penapisan Potensi Antibakterinya
View/ Open
Date
2013Author
Den Ka'a, Rani Parawitasari
Widyastuti, Utut
Sukarno, Nampiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Cendawan endofit ialah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan sehat tanaman
inangnya tanpa menyebabkan penyakit. Cendawan endofit tumbuh pada setiap tumbuhan,
termasuk tanaman obat jati belanda secara intraseluler dan/atau interseluler. Jati belanda
merupakan salah satu tanaman obat di Indonesia yang mengandung senyawa antimikroba,
termasuk antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tiga cendawan endofit asal
jati belanda secara morfologi dan molekuler, serta menapis potensi antibakterinya menggunakan
ekstrak miselia dengan pelarut metanol terhadap bakteri uji Escherichia coli flora normal,
Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) K1-1, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan Bacillus subtilis. Ketiga cendawan endofit tersebut ialah JBba3, JBba4, dan JBa5.
Berdasarkan karakteristik morfologi, isolat JBba3 teridentifikasi sebagai Rhizopycnis sp.1, JBa5
ialah Rhizopycnis sp.2, sedangkan isolat JBba4 ialah Colletotrichum sp. Hasil identifikasi
menggunakan ruas ITS rDNA menunjukkan bahwa isolat JBba3 dan JBa5 ialah Rhizopycnis
vagum, sedangkan isolat JBba4 ialah Colletotrichum sp. Semua isolat tidak menghambat
pertumbuhan E. coli flora normal. Isolat Rhizopycnis sp.1 dan Rhizopycnis sp.2 tidak menghambat
pertumbuhan semua bakteri uji. Isolat Colletotrichum sp. menghambat pertumbuhan bakteri EPEC
K1-1 dan P. aeruginosa dengan rata-rata diameter zona hambat masing-masing sebesar 13.0 dan
6.7 mm. Kemampuan antibakteri dari ekstrak miselia dengan pelaut metanol isolat Colletotrichum
sp. sama dengan antibiotik cefotaxime sebagai kontrol positif pada dua konsentrasi yang diuji,
yaitu 8 dan 64 μg/ml.
Collections
- UT - Biology [2065]