Show simple item record

dc.contributor.authorKumaladewi, Pungky
dc.date.accessioned2010-05-05T12:59:55Z
dc.date.available2010-05-05T12:59:55Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12985
dc.description.abstractKeong murbei (Pomacea canaliculata) merupakan spesies yang diintroduksi di Indonesia sekitar tahun 1986. Spesies ini memiliki distribusi yang luas dikarenakan sifatnya yang cepat beradaptasi terhadap lingkungan baru. Keong murbei ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun-tahun terakhir, keong ini menjadi salah satu hama serius yang perlu diperhitungkan. Salah satu sifat keong murbei adalah tingkat konsumsi yang tinggi terhadap beberapa jenis tumbuhan air. Hal ini dapat memberikan manfaat positif bagi keseimbangan ekosistem perairan yang ditumbuhi gulma air, jika dilakukan pengelolaan yang tepat. Keong murbei merupakan spesies yang memiliki variasi cangkang yang luas. Perbedaan yang tampak adalah pada warna cangkang, ukuran dan bentuk ulir, dan juga body whorl. Selama ini belum diketahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat konsumsi pada variasi cangkang yang berbeda. Diduga perbedaan variasi cangkang akan mempengaruhi tingkat konsumsi keong murbei terhadap gulma air. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari tingkat konsumsi dua populasi keong murbei (P. canaliculata) yang memiliki variasi cangkang berbeda terhadap gulma air Vallisneria spiralis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi potensi keong murbei sebagai pengendali gulma air. Penelitian di laboratorium dengan rancangan acak faktorial dilaksanakan pada 17-29 Maret 2009. Perlakuan yang diberikan dalam percobaan adalah dua populasi keong murbei yang memiliki variasi cangkang berbeda, yaitu keong murbei cangkang kuning dan keong murbei cangkang coklat. Jenis Gulma air yang digunakan dalam penelitian adalah gulma air tenggelam, yaitu Vallisneria spiralis. Tingkat konsumsi rata-rata dan total kedua jenis keong murbei diketahui dengan menghitung selisih berat pakan awal dengan berat akhir setiap tiga hari sekali. Kedua jenis keong murbei yang digunakan dikelompokkan dalam tiga kelompok ukuran, yaitu ukuran kecil, sedang, dan besar. Nilai tingkat konsumsi tiap individu keong murbei terhadap V. spiralis menunjukkan adanya fluktuasi, baik pada keong murbei cangkang kuning atau pun keong murbei cangkang coklat. Tingkat konsumsi terbesar untuk keong murbei cangkang kuning adalah 3,9614 gram/hari pada ukuran 3,45 cm, sedangkan konsumsi terendah adalah 0,8776 gram/hari pada ukuran 2,25 cm. Jumlah konsumsi tertinggi pada populasi keong murbei cangkang coklat adalah 3,6583 gram/hari pada ukuran 3,85 cm, sedangkan konsumsi terendah adalah 0,6048 gram/hari pada ukuran 2,12 cm. Tingkat konsumsi rata-rata berdasarkan kelompok ukuran menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya ukuran. Nilai konsumsi rata-rata untuk keong murbei cangkang kuning kelompok ukuran kecil, sedang, dan besar, masingmasing sebesar 1,9411 gram/hari; 2,2553 gram/hari; dan 3,2485 gram/hari. Kelompok ukuran kecil, sedang, dan besar pada keong murbei cangkang coklat memiliki tingkat konsumsi masing-masing sebesar 1,7577 gram/hari; 2,1342 gram/hari; dan 3,3370 gram/hari. Hasil analisis statistik tingkat konsumsi rata-rata dengan menggunakan Anova: Two-Factor with Replication menunjukkan bahwa variasi cangkang tidak mempengaruhi tingkat konsumsi keong murbei terhadap V. spiralis (p 0,05). Tingkat konsumsi keong murbei dipengaruhi oleh kelompok ukuran yang digunakan (p<0,05). Uji lanjut yang digunakan adalah beda nyata terkecil yang menunjukkan bahwa tiap kelompok ukuran memiliki tingkat konsumsi yang berbeda nyata pada taraf 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa kelompok ukuran sedang (2,99-3,22 cm) lebih berpotensi dalam penanganan gulma air Vallisneria spiralis.id
dc.titleTingkat Konsumsi Pada Dua Populasi Keong Murbei (Pomacea canaliculata) sebagai Alternatif Penanganan Gulma Air.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record