dc.description.abstract | Seluruh bagian sambiloto, yaitu akar, batang, dan daunnya dapat digunakan
sebagai obat. Banyaknya komponen kimia yang terkandung dalam sambiloto,
menjadikannya sulit untuk menjamin keamanan dan kualitasnya. Kendali mutu
merupakan hal yang penting untuk menjamin identitas, konsistensi, dan keaslian
sambiloto. Analisis sidik jari merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
kendali mutu tanaman obat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode analisis
sidik jari menggunakan kromatografi lapis tipis serta membandingkan intensitas
andrografolida dan profil pemisahan senyawa kimia yang terdapat pada akar, batang, dan
daun sambiloto dari beberapa lokasi tumbuh berbeda. Fase gerak yang digunakan untuk
pemisahan komponen adalah kloroform:metanol dengan perbandingan 9.5:0.5. Pola
pemisahan diamati dengan UV 254 nm dan pita yang terdeteksi sebanyak 6 pita,
sedangkan dengan anisaldehida sebagai agen pewarna pita yang terdeteksi sebanyak 10
pita. Seluruh parameter validasi yang diujikan, yaitu stabilitas, spesifitas, presisi, presisi
antara dan ketegaran dapat diterima. Seluruh akar, batang, dan daun sambiloto 5 daerah
berbeda mengandung andrografolida yang merupakan senyawa utama sambiloto, namun
memiliki profil sidik jari yang berbeda. Intensitas andrografolida tertinggi dimiliki oleh
daun sambiloto asal Kabupaten Bogor dengan nilai area di bawah kurva sebesar
10813.548 | id |