dc.description.abstract | Kegiatan magang dilaksanakan di perkebunan PT PG Rajawali II Unit PG
Subang, Jawa Barat pada tanggal 2 Februari sampai 2 Juni 2004. Tujuan umum
kegiatan magang adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis dalam
pengelolaan tanaman tebu, meningkatkan relevansi dan keterkaitan antara proses
pendidikan dengan lapangan kerja. Sedangkan tujuan khususnya adalah mempelajari
pengaruh penggunaan pupuk hayati terhadap tanaman tebu di PG. Subang.
Metode yang digunakan adalah metode langsung dilakukru1 dengan
mengikuti secara langsung kegiatan di lapangan. Metode tidak langsung dilakukan
dengan mengumpulkan data sekunder PG. Subang dan sudi pustaka. Metode
langsung yang diikuti terdiri dari aspek teknis, aspek manajerial, dan aspek khusus.
Selama kegiatan magang penulis berperan sebagai -Karyawan harian lepas (KLH),
pendamping mandor lapangan, dan pendamping sinder kebun wilayah (SKW).
Secara umum rata-rata produktivitas yang telah dicapai PG. Subang masih di
bawah rata-rata produktivitas lahan kering di Jawa. Rata-rata produktivitas tebu,
hablur, dan rendemen lahan kering di Jawa tahun 2004 masing-masing sebesar 73.3
ton/ha, 5.20 ton/ha, dan 7.10 %, sedangkan rata-rata produktivitas tebu, hablur, dan
rendemen PG. Subang masing-masing sebesar 60.8 ton/ha, 3.39 ton/ha, dan 5.60 %.
Aspek khusus ini dari percobaan yang dilakukan bagian tanaman bi.dang
Riset dan Pengembangan PG. Subang. Percobaan ini dilaksanakan di Rayon I
Pasirbungur, blok Pasuruan petak 21 seluas 4 243 ha dan petak 9 seluas 4 096 ha.
Perlakuan pemupukan terdiri atas paket pupuk altematif dan paket pupuk aplikasi.
Pada petak 21 diaplikasikan paket puptuk alternatif, sementara pada petak 9
diaplikasikan paket pupuk aplikasi. Pengamatan dilakukan pada tanaman tebu umur
1.5, 3, dan 6 bulan setelah ta..,am (BST). Paket pupuk altematif rnerupakan
kombinasi a.TJ.tara pu.pak hayati .:ian pupuk anorganik, seJangkan paket pupuk
aplikasi merupakan kombinasi pupuk anorganik yang biasa diaplikasikan di PG.
Subang.
Hasil dari aplikasi paket pupuk pada percobaan ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan paket pupuk alternatif dan
perlakuan paket pupuk aplikasi. Hal tersebut mendukung sasaran utama
pengembangan produk pupuk hayati yakni meningkatkan efisiensi serapan hara oleh
tanaman melalui aplikasi pupuk hayati dan penurunan dosis pupuk anorganik. Pupuk
altematif ini juga ditujukan untuk membantu penyediaan hara di tanah sesuai dengan
yang dibutuhkan tanan1an, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
Berdasarkan analisis ekonomi didapatkan hasil yaitu biaya paket pupuk
alternatif sebesar Rp. 1.620.100, paket pupuk aplikasi sebesar Rp. 1.254.200, atau
terdapat selisih biaya sebesar Rp. 365.900 per ha. Faktor biaya ini perlu menjadi
bahan pertimbangan perusahaan dalam kebijakan keputusan penggunaan paket
pupuk altematif. | id |