Dampak program perbaikan kampung (KIP) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di lingkungan pemukiman kumuh perkotaan: studi kasus di Kotamadya Ujung Pandang
View/ Open
Date
1987Author
Achmad, Misbahuddin
Kristanto, Kustiah
Suratmo, Gunarwan F.
Kadir, Syahruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ganbaran bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh program perbaikan kampung (KIP) yang dilaksanakan di Ujung Pandang sajak tahun 1979 terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Profil lingkungan pemukiman kumuh di kotamadya Ujung Pandang meliputi areal sekitar 37% dari seluruh wilayah kota, tetapi dihuni oleh sekitar 64% dari penduduk kota- madya Ujung Pandang. Pemukiman ini memiliki ciri-ciri, sebagai lokasi yang dibangun tanpa perencanaan, di jalan sempit, di pinggir kali dan sebagainya, berlokasi dihuni oleh penduduk yang sebagian besar berpenghasilan rendah.
Dengan kebijaksanaan pemerintah dalam GBHN untuk melaksanakan pembangunan secara merata, maka sejak tahun 1979 diadakanlah Program Perbaikan Kampung (KIP), yang
bersasaran mewujudkan 3 binaan yaitu: bina manusia, lingkungan dan bina usaha melalui program perbaikan fisik kampung. Dengan model pembangunan seperti itu, diduga
akan berpengaruh ganda (multiplier effects) terhadap peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat kampung-kampung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak positif dari kehadiran program perbaikan kampung (KIP) terhadap lingkungan fisik, seperti baiknya jalanan, selokan, tersedianya sarana-sarana kesehatan lingkungan, dsb. Semua ini menimbulkan kelancaran lalu lintas jalan, penataan ruang yang lebih baik dan teratur, serta timbulnya dan kenyamanan dalam kampung-kampung. kebersihan
Terhadap aspek-aspek lingkungan sosial ekonomi, meski belum memberikan dampak berarti pada pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, tetapi pada aspek sosial ekonomi lainnya mengalami perbaikan-perbaikan secara berarti. Derajat kesehatan masyarakat, nilai dan status tanah dan rumah dalam kampung-kampung mengalami peningkatan positif, yang selanjutnya mendorong dan menggairahkan penduduk untuk mengadakan usaha-usaha peningkatan kulitas perumahan. Dampak lanjut yang dapat dilihat ialah berkembangnya usaha-usaha penduduk kampung untuk melakukan penghijauanpenghijauan terhadap lingkungannya.