Pengaruh umur dan baagin buluh terhadap keberhasilan setek buluh bambu betung: Dendrocalamus asper (Schuit f.) becker ex Heyne
View/ Open
Date
1998Author
Cindewana, Gloria Dwiarum
Aziz, Sandra Arifin
Rumawas, Fred
Metadata
Show full item recordAbstract
Bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f.) Backer ex Heyne)) termasuk banyak disukai orang
sehingga sering dimanfaatkan. Karena derajat pertumbuhannya sangat lambat maka hasilnya sedikit sehingga pengambilan buluh secara besar-besaran harus dihindari. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak merusak rumpun dan meniaga agar produksi rebung terns berkelanjutan. Usaha pembiakan vegetatif yang dapat dilakukan yaitu dengan setek buluh atau cabang, rimpang, kultur jaringan.
Suatu penelitian mengemukakan keberhasilan penanaman bambu tergan tung pada spesies bambu yang digunakan, posisi penanaman setek dan umur buluh bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase keberhasilan setek buluh bambu betung pada berbagai bagian buluh pada umur yang berbeda.
Penelitian berlangsung mulai bulan Maret J997 sampai bulan Juli 1998 di Kebun Percobaan IPB
Cikarawang, Dermaga dengan ketinggian tempat 240 m di atas permukaan laut. Bahan yang digunakan setek buluh dua buku barnbu betung yang berbeda urnur terhitung setelah terbentuk percabangan lengkap.
Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan Petak utarna yaitu umur buluh yang terdiri atas umur 10 bulan (U1) dan 14 bulan (U2). Anak petak yaitu bagian buluh yang terdiri atas bagian
pangkal (Bi), tengah (B2) dan ujung (B₃). Terdapat 6 perlakuan yang diulang 3 kali sehingga ada 18
satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas 9 setek.