View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Statistics and Data Sciences
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Statistics and Data Sciences
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Alternatif Penggerombolan Daerah Tertinggal di Indonesia Menggunakan Metode K-Rataan

      Thumbnail
      View/Open
      Fultext (969.4Kb)
      Date
      2016
      Author
      Pramesti
      Erfiani
      Rahman, La Ode Abdul
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kesenjangan wilayah merupakan masalah nasional yang hingga saat ini belum mampu terselesaikan dengan baik. Konsep daerah tertinggal telah diperkenalkan sejak Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009 untuk mengatasi kesenjangan wilayah antardaerah. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) menetapkan daerah tertinggal setiap lima tahun sekali secara nasional berdasarkan kriteria, indikator, dan sub indikator ketertinggalan daerah menggunakan konsep indeks ketertinggalan. Pada pelaksanaannya masih terdapat banyak pertanyaan terhadap hasil penetapan daerah tertinggal yang dilakukan oleh Kemendesa. Terdapat daerah yang terlihat maju namun dikategorikan sebagai daerah tertinggal dan sebaliknya daerah yang terlihat tertinggal dikategorikan sebagai daerah maju. Oleh karena itu diperlukan kajian menggunakan metode penggerombolan lain berbasis data terbaru. Pada penelitian ini analisis gerombol k-rataan digunakan dalam penentuan status ketertinggalan daerah. Hasil perhitungan indeks Davies Bouldin didapatkan jumlah gerombol yang optimum sebanyak 5 gerombol dengan daerah tertinggal sebanyak 192 kabupaten. Hasil penggerombolan ini menghasilkan kesesuaian 72.40% dengan Kemendesa. Setelah dilakukan eksplorasi lebih lanjut, ternyata kabupaten yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal oleh Kemendesa, namun oleh k-rataan dikategorikan sebagai daerah tidak tertinggal, memiliki karakteristik mendekati daerah tidak tertinggal dan juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa metode k-rataan lebih baik dalam menggerombolkan daerah tertinggal dan tidak tertinggal dibandingkan dengan metode Kemendesa.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129664
      Collections
      • UT - Statistics and Data Sciences [2260]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository