Perbandingan metode fuzzy c-means dan K-Means pada analisis gerombol
View/ Open
Date
2010Author
Dhona, Rama
Sulvianti, Itasia Dina
Aidi, M. Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu metode penggerombolan tak berhirarki yang umum digunakan dalam analisis
gerombol ialah metode K-Means yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengelompokkan
sekumpulan objek ke dalam beberapa gerombol dan banyaknya gerombol awal telah ditentukan
sebelumnya dimana tingkat keanggotaannya bernilai 1 bagi anggota gerombol dan bernilai 0 bagi
objek yang bukan anggota gerombol. Metode K-Means berkembang menjadi metode Fuzzy CMeans
(FCM) dimana untuk menentukan objek masuk dalam suatu gerombol (tingkat
keanggotaan) digunakan logika fuzzy yang nilainya berkisar antara 0 hingga 1. Semakin dekat
objek terhadap pusat gerombol, maka tingkat keanggotaannya akan semakin mendekati 1 dan
mendekati 0 untuk sebaliknya. Pada penelitian ini ingin diketahui ketepatan metode Fuzzy CMeans
dan K-Means dalam menggerombolkan data pada beberapa kondisi data dengan
membandingkan hasil penggerombolan kedua metode tersebut. Metode Fuzzy C-Means
menggunakan besaran tingkat kesamaran. Tingkat kesamaran yang baik besarnya sekitar 2.
Sehubungan dengan hal itu, pada penelitian ini juga ingin diketahui pengaruh tingkat kesamaran
pada metode Fuzzy C-Means.
Data yang digunakan pada penelitian ini ialah 3 set data bangkitan yang masing-masing set
terdiri dari 3 gerombol dengan kondisi (1) ketiga gerombol terpisah (jarak jauh), (2) ketiga
gerombol beririsan (jarak sedang), dan (3) ketiga gerombol bercampur (jarak dekat). Adapun
banyaknya data yang akan digerombolkan dengan kondisi tersebut sebanyak 600 data, 150 data,
dan 30 data. Pada kondisi ketiga gerombol terpisah dan kondisi ketiga gerombol beririsan metode
K-Means lebih tepat digunakan. Sedangkan pada kondisi ketiga gerombol bercampur metode
Fuzzy C-Means lebih tepat digunakan. Pengaruh tingkat kesamaran pada metode Fuzzy C-Means
berpengaruh pada tingkat keanggotaan, semakin tinggi tingkat kesamaran yang dipilih akan
mengakibatkan tingkat keanggotaan objek pada gerombol sebenarnya akan mengalami penurunan.
Sebaliknya, tingkat keanggotaan objek pada gerombol yang salah akan semakin meningkat.
Tingkat kesamaran pada metode Fuzzy C-Means memberikan tingkat keanggotaan yang sesuai
pada tingkat kesamaran 2 dan 2.25.