Analisis percobaan multilokasi tanaman jahe(Zingiber officinale Rosc.) menggunakan model ammi
View/ Open
Date
2003Author
Ishak, Iis Muhamad
Sunarlim, Bunawan
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan multilokasi dilakukan untuk mengetahui interaksi genotip dengan lingkungannya. Analisis yang biasa digunakan untuk mengetahui interaksi tersebut adalah analisis ragam dan analisis komponen utama. Penggunaan kedua metode tersebut tidak efektif untuk menjelaskan secara lebih mendalam pola interaksi antara genotip dengan lokasi terutama untuk struktur data yang kompleks. Analisis ragam merupakan suatu model aditif yang hanya menerangkan keefektifan pengaruh utama. Analisis ini mampu menguji interaksi tetapi tidak mampu menentukan pola genotip dan lokasi. Sedangkan analisis komponen utama hanya efektif menjelaskan pengaruh interaksi tanpa menerangkan pengaruh utamanya. Pendekatan lain untuk mengatasi masalah tersebut adalah metode AMMI yang merupakan gabungan dari pengaruh aditif pada analisis ragam dan pengaruh multiplikatif pada analisis komponen utama,
Pada penelitian ini, model produksi jahe dapat diduga oleh model AMM12 yaitu pengaruh utama ditambah dengan KUII dan KU12. Biplot AMM12 menunjukan bahwa terdapat delapan genotif yang tidak stabil yaitu genotif JPB1, JPB2, JPB3, JM1, JM2, JPK3, JPK4, dan JPK9, sedangkan sisanya termasuk genotif yang stabil. Genotif JPK10 merupakan genotif yang paling stabil tetapi mempunyai rataan produksi dibawah rataan umum. Genotif JPB4, JPBS, JPB6, JPK5 dan JPK7 relatif stabil dan mempunyai rataan produksi di atas rataan umum. Lokasi Garut cocok untuk genotif JPB4, JM1, dan JM2. Genotif JPK3 dan JPK9 cocok tumbuh di lokasi Sumedang, sedangkan lokasi Sukabumi cocok
untuk tumbuh genotip JPB1 dan JPBS Genotif JPB6, JPKS, dan JPK7 dapat direkomendasikan sebagi genotif yang berdaya hasil tinggi, karena genotif tersebut selain stabil juga mempunyai rataan produksi di atas rataan umum