Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Irvan Indra Satria
dc.date.accessioned2010-05-05T12:51:54Z
dc.date.available2010-05-05T12:51:54Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12950
dc.description.abstractIndustri kerajinan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Namun demikian, kontribusi tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan yang baik. Penurunan ini mengindikasikan kinerja yang belum optimal. Jika keadaan seperti ini terus dibiarkan, maka industri kerajinan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian semakin lama akan semakin terpuruk. Kondisi ini akan merugikan Indonesia secara keseluruhan. Keadaan yang dapat merugikan antara lain berkurangnya lapangan kerja yang berarti bertambahnya pengangguran. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja industri kerajinan di Indonesia serta menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja industri kerajinan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh industri kerajinan di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dalam bentuk panel data. Data time series yang digunakan merupakan periode waktu tahunan, yaitu dari tahun 2000 hingga tahun 2005. Data cross section menggunakan 30 kelompok industri kerajinan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data nilai output, biaya input, nilai tambah, nilai produksi, upah serta jumlah tenaga kerja. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat dan Departemen Perdagangan yang berlokasi di Jakarta, juga situssitus internet serta literatur- literatur lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kinerja industri kerajinan dalam periode 2000 – 2005 dapat dilihat dari rata-rata nilai PCM sebesar 27,78 persen dan nilai rata-rata XEFF sebesar 108,93 persen. Dapat disimpulkan bahwa industri kerajinan merupakan industri yang sangat efisien di mana nilai tambah pada setiap barang yang dihasilkan sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis panel data dengan menggunakan Hausman Test, pemilihan model pada penelitian ini adalah dengan menggunakan fixed effect model. Pemilihan model ini kemudian digunakan untuk mengestimasi nilai PCM. Berdasarkan estimasi tersebut, Seluruh variabel yang digunakan, yaitu Growth, LnProd dan XEFF berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 persen. LnProd dan XEFF berpengaruh positif sedangkan Growth berpengaruh negatif. Di antara seluruh variabel, yang paling berpengaruh terhadap PCM adalah XEFF yang merupakan perbandingan antara nilai tambah dan biaya input. Dapat disimpulkan bahwa hal utama yang harus ditingkatkan dalam industri kerajinan adalah efisiensi. Saran yang dapat dituliskan untuk peningkatan kinerja industri kerajinan di Indonesia adalah diperlukan lembaga penunjang UMKM dengan tugas memberikan bantuan di bidang teknik/desain, manajemen, keuangan, penelitian dan pengembangan, serta berfungsi sebagai lembaga advokasi terhadap kebijakan publik atau masalah yang menghambat perkembangan usaha kecil. Pengetahuan ini juga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha agar keuntungan dapat meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Cara untuk meningkatkan keuntungan melalui peningkatan nilai tambah diantaranya adalah dengan menambah detail, serta variasi model pada produk yang berarti semakin sulit untuk dikerjakan sehingga kualitasnya meningkat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri kerajinan di Indonesiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record