Show simple item record

dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala
dc.contributor.authorHulumuda, Diadzani Junassar
dc.date.accessioned2023-11-01T00:02:29Z
dc.date.available2023-11-01T00:02:29Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129441
dc.description.abstractPembangunan berkelanjutan memiliki tiga aspek utama, yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi yang saling berkaitan dan mendukung dalam perkembangan setiap aspeknya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus juga dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata agar tidak terjadi ketimpangan sosial. Kedua hal tersebut akan berjalan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekologi suatu negara. Semakin minim degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin lama pembangunan tersebut dapat berjalan. Pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan di Jalan Otto Iskandardianta, Jakarta Timur. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebijakan pemerintah dan penilaian pelaku usaha terhadap banjir, mengestimasi nilai kerugian ekonomi akibat dari banjir, dan mengestimasi besar nilai kompensasi yang bersedia diterima oleh pelaku usaha bila terjadi banjir di kawasan perniagaan. Estimasi nilai kerugian dilakukan dengan pendekatan Pendapatan yang Hilang antara Januari 2007 sampai Juni 2010. Estimasi nilai Willingness to Accept (WTA) dilakukan dengan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil dari penelitian ini didapat bahwa pelaku usaha tidak menerima kompensasi dari pemerintah bila banjir terjadi. Hal yang telah dilakukan pemerintah antara lain pelebaran selokan, pendalaman selokan, penambahan pompa untuk mengurangi genangan air, penyelesaian banjir kanaal, dan pembentukan sistem peringatan dini. Sebagai dampak dari banjir, sebanyak 88 persen responden menilai pendapatan menurun, 77 persen menilai tidak mengalami gangguan kesehatan, 40 persen dan 63 persen menilai kualitas udara dan air sama saja, dan 72 persen menilai kualitas jalan menurun. Adapun nilai kerugian ekonomi yang terjadi akibat banjir di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata diestimasi dengan pendekatan Pendapatan yang Hilang yaitu sebesar Rp 350.677,93 per hari terjadinya banjir. Nilai WTA responden sebagai akibat dari terjadinya banjir adalah sebesar Rp 491.666,67 per hari terjadinya banjir. Nilai ini seharusnya dikompensasi oleh pemerintah bila terjadi banjir di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata sebagai akibat dari terganggunya aktifitas usaha dari pelaku usaha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcResources and environmental economicsid
dc.titleEstimasi nilai kerugian ekonomi dan willingness to accept pelaku usaha akibat banjir di kawasan perniagaanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordStarting pointid
dc.subject.keywordBenchmarkid
dc.subject.keywordLost of earningsid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record