Perbandingan nilai akurasi hasil klasifikasi citra FORMOSAT-2 dengan citra LANDSAT-7 ETM + dalam pemetaan subsrat dasar perairan dangkal di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2010Author
Setiawan, Ade Danu
Gaol, Jonson Lumban
Wahyudi, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Lokasi penelitian terletak di Perairan Pulau Pramuka, Kabupaten
Kepulauan Seribu, Propinsi DKI Jakarta. Daerah penelitian ini terletak di
perairan Pulau Pramuka dengan posisi 5042’51’’LS-106034’58’’BT sampai
5045’16’’LS-106037’21’’BT. Penelitian dilaksanakan antara bulan Januari hingga
Juli 2010. Pengambilan 206 data lapang untuk titik uji dilakukan pada bulan
Januari 2010. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa citra satelit
FORMOSAT-2 Kepulauan Seribu tanggal penyiaman 13 September 2006, citra
satelit LANDSAT-7 ETM+ Kepulauan Seribu path/row 122/064 tanggal
penyiaman 1 Oktober 2006 dan Peta Lingkungan Pantai BAKOSURTANAL,
Lembar LPI 1210-02 tahun 1999. Penelitian ini menggunakan algoritma yang
dikembangkan oleh Lyzenga untuk mengetahui substrat dasar pada perairan
dangkal. User accuracy, producer accuracy, overall accuracy dan Koefisien
Kappa digunakan untuk menguji sejauh mana tingkat akurasi dari kedua satelit.
Substrat dasar perairan dangkal yang terdeteksi dikelaskan menjadi kelas
lamun, kelas karang hidup, kelas karang mati dan kelas pasir. Berdasarkan
hasil pemetaan dengan menggunakan citra FORMOSAT-2, kelas karang hidup
menempati daerah seluas 272,9 ha, kelas karang mati memiliki luas 204,4 ha,
kelas lamun memiliki luas 39,52 ha dan kelas pasir memiliki luas 250,6 ha.
Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan citra LANDSAT-7 ETM+
kelas karang hidup menempati daerah seluas 194,2 ha, kelas karang mati
memiliki luas 239,3 ha, kelas lamun memiliki luas 42,8 ha dan kelas pasir
memiliki luas 399,1 ha.
Producer accuracy untuk substrat karang, lamun dan karang mati dari
citra FORMOSAT-2 memiliki persentase lebih tinggi dari pada citra LANDSAT-7
ETM+, akan tetapi untuk User accuracy, substrat pasir dan karang hidup dari
citra LANDSAT-7 ETM+ memiliki persentase lebih tinggi daripada citra
FORMOSAT-2. Nilai Koefisien Kappa untuk citra FORMOSAT-2 adalah 0,36
sedangkan nilai Koefisien Kappa untuk citra LANDSAT-7 ETM+ adalah 0,34.
Berdasarkan hasil dari uji akurasi maka dapat diketahui bahwa untuk pemetaan
substrat dasar perairan dangkal di daerah perairan sekitar perairan Pulau
Pramuka memiliki nilai overall accuracy sebesar 53,88% untuk citra
FORMOSAT-2 yang lebih baik dari pada citra LANDSAT-7 ETM+ yang bernilai
53,34%.