Peramalan produksi CPO PT. Socfindo Medan, Sumatera Utara
Abstract
Berdasarkan pola data produksi CPO PT Socfindo dan nilai MSE terendah maka metode peramalan kuantitatif terbaik adalah metode ARIMA (1,1,1) (1,1,1)2. engan metode ARIMA tersebut diperkirakan produksi CPO tahun 2003 sebesar 76.800.988 Kg, jika dibandingkan dengan realisasi produksi CPO tahun 2002 besar 165.933.355 Kg maka terjadi peningkatan produksi sebesar 6,55%.
Metode ARIMA memang metode terbaik dan tidak membutuhkan data dgaan jumlah TBS dalam penggunaannya. Tetapi metode ini membutuhkan terampilan dan pengetahuan dalam penggunaannya, sehingga perusahaan membutuhkan tenaga yang menguasai metode tersebut. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan metode peramalan lain dengan hasil ramalan yang tetap baik. Seperti metode Regresi atau Winter.
Model Regresi yang digunakan dalam penelitian ini memiliki variabel independen jumlah TBS dan musiman, serta memiliki nilai R-Sq sebesar 99%. Nilai R-Sq sebesar 99% menandakan bahwa jumlah TBS dan musiman mampu menjelaskan produksi CPO PT Socfindo sebesar 0,99 sedangkan 0,01 dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Tetapi penggunaan metode ini membutuhkan data dugaan jumlah TBS, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan peramalan
Metode Winter yang merupakan metode terbaik setelah ARIMA dan Regresi, sebaiknya digunakan perusahaan dalam peramalan produksi CPO. Dengan gertimbangan metode ini tidak membutuhkan data dugaan jumlah TBS dan lebih sederhana dalam penggunaannya diantara ketiga metode tersebut (ARIMA, Regresi, Winter). Metode ini juga tidak memerlukan pengolahan data kembali dengan adanya data baru, seperti metode ARIMA dan Regresi, selama konstanta pemulusan yang digunakan masih optimal. Keoptimalan suatu konstanta pemulusan dapat diketahui dengan metode Tracking Signal