dc.description.abstract | Saat ini masyarakat cenderung untuk lebih suka mengkonsumsi buah segar dibandingkan buah olahan dengan alasan kandungan vitamin maupun mineral dalam buah segar masih baik dan terjamin, hal ini mengakibatkan permintaan buah segar yang berkualitas meningkat. Keadaan ini merupakan tantangan bagi perusahaan distributor buah-buahan segar untuk berkompetisi memenangkan persaingan dalam memenuhi pasokan yang berkualitas. Untuk menjamin kepuasan konsumen, perusahaan perlu menerapkan sistem Manajemen Mutu Terpadu (MMT) yang merupakan salah satu alternatif untuk peningkatan mutu.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari penerapan MMT pada perusahaan agroindustri. Dasar kerangka penelitian yang digunakan yaitu siklus pengendalian yang dirumuskan oleh Demming (1950), yang terdiri dari plan, do, check, action. Analisis ditujukan untuk memberi gambaran setiap langkah pengendalian, sehingga dapat disusun langkah perbaikan untuk menyempurnakan penerapan MMT, kemudian dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh, dan langkah terakhir yaitu langkah perbaikan.
Metode penelitian adalah studi kasus. Lokasi ditentukan dengan sengaja (purposive) di PT Moenaputra Nusantara. Pemilihan lokasi didasarkan pada kondisi bahwa PT Moenaputra Nusantara sangat memperhatikan pengendalian mutu terhadap produk yang dipasarkan.
Analisis terhadap setiap tahap pada siklus pengendalian dilakukan dengan menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA). Tahapan kegiatannya meliputi: (1) penggalian informasi, (2) penyusunan struktur hirarki, (3) pengisian matriks banding berpasangan, (4) pengolahan, dan (5) analisis.
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (MMT) di PT Moenaputra Nusantara didasarkan kepada kebutuhan perusahaan untuk menjawab tuntutan konsumen dan untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan distributor buah dan sayuran..dst | id |