Analisis Kandungan Mikroplastik dalam Pasir dan Ikan Demersal: Beronang (Siganus sp.) dan Ayam-Ayam (Abalistes sp.) di Pantai Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan
View/ Open
Date
2016Author
Widianingsih, Rossy Saputri
Farajallah, Achmad
Mashar, Ali
Metadata
Show full item recordAbstract
Plastik merupakan polimer dari unit monomer. Plastik yang bermuara di pantai apabila terpapar sinar matahari atau ultraviolet dalam jangka waktu yang lama akan terdegradasi menjadi mikroplastik dengan ukuran ≤5 mm. Mikroplastik kemudian akan mengendap di dasar laut. Mikroplastik dapat ditemukan di pasir dan organisme laut yaitu ikan. Sampel pasir diambil dengan hand corer, kemudian dianalisis di laboratorium menggunakan mikroskop majemuk untuk mengetahui kandungan mikroplastik. Untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada ikan, saluran pencernaan diambil, kemudian dihancurkan dan dianalisis menggunakan mikroskop stereo. Mikroplastik yang dianalisis dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu fragmen, film, fiber, dan pellet. Jumlah rata-rata mikroplastik tertinggi pada pasir yaitu di wilayah Palabuhanratu sebanyak 525 partikel/mL, kemudian disusul Ancol sebanyak 406 partikel/mL, dan terakhir Labuan sebesar 207 partikel/mL. Begitu pula jumlah rata-rata mikroplastik pada ikan yang tertinggi berasal dari Palabuhanratu. Berdasarkan jenis ikan, kandungan mikroplastik pada ikan Siganus sp., yaitu 13 partikel/ikan, lebih banyak dari kandungan mikroplastik pada ikan Abalistes sp., yaitu 10 partikel/ikan.
Collections
- UT - Biology [2079]