Analisis program Local Business Development terhadap penyerapan tenaga kerja dan adopsi teknologi: studi kasus perusahaan binaan PT. Chevron Geothermal Indonesia
Abstract
Perusahaan asing memiliki kontribusi yang besar terhadap kegiatan eksploitasi dan perekonomian di Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan tentu saja orientasi mereka adalah memaksimumkan keuntungan yang mereka dapat sehingga keberadaan masyarakat sekitar sebagai salah satu stakeholder terabaikan. Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjelaskan tentang kewajiban sebuah perusahaan untuk melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dimana pasal tersebut menyebutkan bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan di bidang pengelolaan sumberdaya alam (SDA) maka wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Chevron Geothermal Indonesia (CGI) merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan UKM sebagai salah satu progam kegiatan CSR-nya. Progam pengembangan UKM Chevron lebih dikenal sebagai Local Business Development (LBD) yang merupakan program pengembangan dari kegiatan community development yang pada dasarnya adalah kegiatan perusahaan untuk peduli terhadap pengembangan bisnis masyarakat lokal sebagai implementasi tanggung jawab sosial perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis perkembangan program LBD sejak awal didirikan pada tahun 2007 hingga tahun 2009, (2) Menganalisis tingkat penyerapan tenaga kerja oleh program LBD, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tabulasi data dan metode kuantitatif. Menurut hasil tabulasi data, selain memberikan keuntungan ekonomi terhadap vendor lokal berupa nilai kontrak yang mencapai angka 6 miliar rupiah, program LBD juga mampu menyerap tenaga kerja lokal. Hingga tahun 2009, tenaga kerja yang mampu diserap oleh vendor sebanyak 197 tenaga kerja dari 33 responden vendor dengan pertumbuhan rata-rata 24,6% untuk tenaga kerja tetap dan 98,22% untuk tenaga kerja tidak tetap setiap tahun. Tenaga kerja yang dipekerjakan secara tetap berjumlah 88 orang sementara tenaga kerja tidak tetap sebanyak 109 orang. Hasil analisis dengan menggunakan model probability menyebutkan bahwa model secara keseluruhan, mampu mengklasifikasikan responden dengan adopsi teknologi maupun tidak ada adopsi teknologi sebesar 81,5%. Variabel yang mempengaruhi probability responden untuk mengadopsi teknologi yaitu umur, tenaga kerja, dan lama keikutsertaan. Responden dengan umur yang lebih tua, tenaga kerja lebih banyak dan lebih dahulu ikut serta dalam program LBD akan memiliki probabilitas yang lebih tinggi dari pada responden lain.