Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorFazrin, Ilman
dc.date.accessioned2023-10-29T00:44:27Z
dc.date.available2023-10-29T00:44:27Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129024
dc.description.abstractDengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka setiap daerah berusaha untuk mengembangkan daerahnya. Melalui kebijakan otonomi daerah, proses demokrasi dan reformasi pada tingkat daerah dalam bidang politik, pengelolaan sumber daya daerah, dan pengelolaan keuangan daerah diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Namun, sejak otonomi daerah diberlakukan di Kota Tangerang pada tahun 2001 hingga sekarang, belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan, dan tingkat kemiskinan di Kota Tangerang. Pada penelitian ini, untuk melihat pengaruh otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja dan kemiskinan digunakan persamaan simultan. Penelitian menggunakan data sekunder dengan jenis data time series periode tahun 1994-2008. Data yang dikumpulkan yaitu berupa data perkembangan penerimaan daerah, data kemiskinan, PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, pengangguran, tenaga kerja, pendidikan, tingkat upah, tingkat inflasi, dan pengeluaran pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan otonomi daerah memberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pekerja di Kota Tangerang. Diberlakukannya kebijakan otonomi daerah memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan kemiskinan di Kota Tangerang. Ini menunjukkan bahwa kebijakan otonomi daerah tidak/belum memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan pengurangan kemiskinan di Kota Tangerang. Proses implementasi otonomi daerah yang tidak berjalan mulus dan lancar serta dibutuhkannya waktu beradaptasi bagi pemerintah daerah untuk menghadapi tantangan otonomi daerah, merupakan penyebab kebijakan otonomi daerah tidak/belum memberikan kontribusi yang positif. Variabel penerimaan daerah dan pekerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang. Untuk ketenagakerjaan, variabel pengeluaran pemerintah dan tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pekerja, sedangkan variabel tingkat upah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pekerja di Kota Tangerang. Variabel PDRB dan inflasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan, variabel PDRB mempunyai pengaruh yang nyata atau signifikan sedangkan inflasi tidak berpengaruh nyata dan signifikan. Tingkat pengangguran mempunyai pengaruh yang posistif terhadap peningkatan kemiskinan di Kota Tangerang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomics and development studiesid
dc.titlePengaruh otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Kota Tangerangid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordShift shareid
dc.subject.keywordPovertyid
dc.subject.keywordPersamaan simultanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record