Analisis struktur, perilaku, dan kinerja industri gula kristal putih di Indonesia
View/ Open
Date
2010Author
Siahaan, Olivia Ariesta
Alexandi, Muhammad Findi
Metadata
Show full item recordAbstract
Struktur pasar suatu industri akan menentukan perilaku industri dan kinerja dari industri tersebut. Industri dengan struktur pasar monopoli akan memiliki perilaku dan kinerja yang berbeda dengan struktur pasar oligopoli karena karakteristik masing – masing struktur tersebut berbeda dalam hal penguasaan pasar dan jumlah perusahaan yang bersaing dalam memproduksi dan menjual barang yang sama. Analisis struktur pasar, perilaku, dan industri gula kristal putih kristal putih periode 1990 – 2007 menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis struktur, kinerja, dan pengaruh struktur dan faktor lain terhadap kinerja industri gula kristal putih, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menganalisis perilaku industri gula kristal putih.
Nilai CR4 digunakan untuk menentukan struktur industri gula kristal putih. Nilai CR4 tahun 1990 – 2001 dan 2005 – 2007 lebih kecil dari 40%; sedangkan tahun 2002 – 2004 nilai CR4 lebih besar atau sama dengan 40%. Nilai CR4 lebih besar atau sama dengan 40% berarti struktur pasar berupa oligopoli. Nilai efisiensi internal (XEF) dan Price Cost Margin (PCM) digunakan untuk menganalisis kinerja industri gula kristal putih. Secara umum, nilai XEF dan PCM adalah positif yang berarti industri gula kristal putih memiliki kinerja yang menghasilkan keuntungan. Nilai XEF dan PCM tertinggi terdapat pada tahun 1991, yaitu sebesar 172,36% untuk XEF dan 51,92% untuk PCM.
Analisis regresi digunakan untuk menganalisis hubungan antara struktur dan faktor lain terhadap kinerja industri gula kristal putih. Hasil analisis regresi menunjukkan struktur industri (CR4) dan XEF berpengaruh nyata terhadap kinerja (PCM) pada taraf nyata 10 %. Baik CR4 maupun XEF memiliki hubungan yang positif dengan PCM. Analisis perilaku industri gula kristal putih berdasarkan strategi harga, iklan, dan riset pengembangan. Strategi harga industri gula kristal putih dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Kegiatan iklan yang dilakukan oleh industri gula kristal putih relatif sangat sedikit. Kegiatan riset dan pengembangan dilakukan dengan penyediaan bibit unggul, peningkatan kapasitas, dan peningkatan efisiensi produksi.