Show simple item record

dc.contributor.authorMarlianawaty, Baiq Lylys
dc.date.accessioned2010-05-05T12:40:27Z
dc.date.available2010-05-05T12:40:27Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12899
dc.description.abstractBabylonia spirata (L.) (Neogastropoda: Buccinidae) merupakan salah satu jenis gastropoda yang memiliki nilai ekonomis penting karena merupakan sumber makanan laut baru yang mengandung protein yang cukup tinggi dengan rasa yang enak dan kenyal karena dagingnya liat. Jika dieksploitasi dalam skala yang lebih besar, keong ini merupakan sumber pendapatan negara berupa devisa apabila di ekspor ke luar negeri. Populasi dan ukuran keong di Teluk Pelabuhan Ratu sekarang ini semakin menurun (Yulianda dan Danakusurnah, 2000), diperlukan penelitian untuk mangantisipasi kemungkinan buruk yang timbul. Budidaya keong macan merupakan salah satu altematif dalan~ memenuhi kebutuhan lokal maupun ekspor dengan mengetahui berbagai aspek dari sistem biologi repraduksi dalam mengontrol pertumbuhan dan organ reproduksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai peranan pemberian pakan yang berbeda dan mengetahui jenis pakan yang sesuai pada pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi keong macan (Babylonia spirata, L.). Keong macan (Babylonia spirata, L.) yang diambil di Teluk Pelabuhan Ratu dimasukkan ke dalam kotak sterofoam yang diberi es batu. Sesampainya di Bojonegara keong dirnasukkan ke dalam bak bervolurne air kurang lebih 200 liter. Sampel biota kemudian dipisahkan menjadi tiga perlakuan yaitu perlakuan pertama adalah keong yang diberi daging ikan pepetek (Leiognafhus sp), perlakuan kedua adalah keong yang diberi daging kerang hijau (Perna viridis) dan perlakuan ketiga adalah keong yang diberi daging ikan layang (Decapterus sp). Pada masa adaptasi selama satu minggu, keong uji diberi pakan sekenyang-kenyangnya untuk mernudahkan dalam pemberian pakan selanjutnya. Selama pemeliharaan dalam laboratorium, biota ditempatkan pada tiga buah wadah berdasarkan jenis pakan yang diberikan masing-masing 30 individu dengan volume air kurang lebih 100 liter dengan mengoptimalkan oksigen terlarut, sirkulasi air dan jumlah pakan. Pengamatan pada kelompok biota meliputi pengukuran panjang cangkang, lebar cangkang dan berat total yang dilakukan tiap minggu selama duabelas minggu pengamatan. Pengukuran berat daging, berat gonad, berat ovari atau testis dengan melihat warna dan volume ovari atau testis pada akhir pengamatan. Analisis yang dilakukan meliputi hubungan panjang berat, laju pertumbuhan, faktor kondisi, lndeks Kematangan Gonad (IKG), efisiensi pakan dan analisis sidik ragam serta analisis sidik ragam disain blok lengkap acak (Uji t) pada selang kepercayaan 95%. Hasil analisis sidik ragam regresi linier logaritmik panjang berat keong macan (Babylonia spirata, L.) menunjukkan nilai b yang berbeda nyata dengan 3, yang berarti bahwa pertumbuhan bersifat allometrik negatif dimana pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat. Nilai koefisien deterministik (R2) tertinggi pada keong yang diberi pakan ikan pepetek (91,20%) pada minggu ke-10 dan terendah pada keong yang diberi pakan ikan layang (85,6%) pada minggu ke-4. Variasi data logaritmik yang digunakan adalah panjang cangkang (PC) sebagai peubah bebas (x) dan berat total (Wt) sebagai peubah respor: (y). Food Eficiency Ratio (FER) tertinggi (0,14) ~adake ong yang diberi pakan kerang hijau dengan jumlah pakan yang dirnakan 1311,13 g dan terendah (0,03%) pada keong yang diberi pakan ikan pepetek. Jumlah protein dalam pakan tertinggi (231,07 g) pada ikan pepetek dan terendah (161,93 g) pada kerang hijau. Pertumbuhan rata-rata panjang cangkang selama pengamatan relatif stabil disebabakan oleh ukuran keong yang sudah mencapai ukuran dewasa. Rata-rata berat selama pengamatan cenderung berfluktuasi. Laju pertumbuhan rata-rata berat tertinggi pada keong yang diberi pakan kerang hijau (0,0086) dan terendah pada keong yang diberi pakan ikan pepetek (0,0017). Laju pertumbuhan tertinggi rata-rata panjang cangkang pada keong yang diberi pakan ikan layang dan keong yang diberi pakan kerang hijau (0,0025) dan terendzh pada keong yang diberi pakan ikan pepetek (0,0005). Hal ini mungkin disebabkan oleh jenis pakan yang berbeda dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda pula. Faktor kondisi relatif stabil untuk ketiga pellakuan yaitu keong yang diberi daging ikan pepetek, keong yang diberi daging kerang hijau, dan keong yang diberi daging ikan layang. Rata-rata IKG tertinggi pada keong yang diberi pakan ikan layang (11,98%) dan terendah pada keong yang diberi pakan ikan pepetek (10,88%). Rata-rata IKG keong jantan clan betina tertinggi pada keong yang diberi pakan ikan layang (12,15% dan 11,82%). Bukan berarti bahwa keong yang diberi pakan ikan layang lebih baik, sebaliknya keong yang diberi pakan ikan layang rnengalarni perlambatan pada proses pematangan gonad. Gonad terdiri dari digestive gland dan testis atau ovari. Berat testis lebih besar daripada ovari. Berat testis tertinggi pada keong yang diberi pakan kerang hijau (0,98 g) dan terendah pada keong yang diberi pakan ikan layang (0,87 g). Begitu juga dengan rata-rata berat ovari tertinggi pada keong yang diberi pakan kerang hijau (0,77 g) dan terendah pada keong yang diberi pakan ikan pepetek (0,69 g). Diharapkan adanya penelitian lanjutanuntuk rnencapai hasil yang optimal dengan memperhatikan jumlah pakan yang diberikan. Perlu adanya penelitian terhadap jenis pakan lainnya untuk mengetahui kesukaan keong terhadap pakan yang diberikan sehingga dapat rnembantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi keong macan. Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui Tingkat Kernatangan Gonad secara histologi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStudi Pertumbuhan danperkembangan Organ Reproduksi Keong Macan (Babylonia spirata, L.) pada Pemberian Pakan yang Berbeda.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record