Ginogenesis Ikan Sumatra Puntius tetrazona Bleeker dengan kejutan panas pada suhu berbeda
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan suhu kejutan panas terbaik dalam menentukan keberhasilan ginogenesis ikan sumatra pada waktu awal kejutan 1 menit setelah pembuahan dengan lama kejutan 1.5 menit dengan menggunakan sperma ikan tawes (Puntius gonionotus).
Induk yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan sumatra betina dan ikan sumatra jantan yang siap dipijahkan yang berasal dari Kolam Babakan Sawah Baru IPB. Induk ikan sumatra jantan dan betina dipijahkan dalam akuarium
pemijahan, setelah ikan memijah telur dan sperma ikan sumatra diambil dengan cara distripping. Dalam penelitian ini juga menggunakan ikan tawes jantan untuk diambil spermanya kemudian diencerkan dengan larutan fisiologis sebanyak 100 kali, selanjutnya sebagian diradiasi dengan menggunakan sinar UV selama 1.5 menit.
Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan kontrol yaitu kontrol hibrid, kontrol UV, serta kontrol normal dan lima perlakuan kejutan suhu berbeda yaitu suhu 38°C, 39°C, 40°C, 41°C dan 42°C. Kontrol hibrid yaitu mencampurkan telur ikan sumatra dengan sperma ikan tawes yang tidak diradiasi untuk dibuahi. Kontrol UV yaitu mencampurkan telur ikan sumatra dengan sperma ikan tawes yang telah diradiasi sinar UV tanpa dilanjutkan dengan kejutan suhu panas, bertujuan untuk menguji keberhasilan radiasi sperma ikan tawes oleh UV selama 1.5 menit. Kontrol normal yaitu mencampurkan telur ikan sumatra dengan sperma ikan sumatra jantan untuk dibuahi dan menguji kualitas telur ikan sumatra. Perlakuan kejutan suhu berbeda (38°C, 39°C, 40°C, 41°C, 42°C) adalah mencampurkan telur ikan sumatra dengan sperma ikan tawes yang telah diradiasi selama 1.5 menit oleh sinar UV, sperma teradiasi ini berfungsi untuk merangsang pembelahan sel telur, setelah 1 menit telur tersebut dibuahi kemudian telur dikejutkan dengan suhu berbeda yaitu 38°C, 39°C, 40°C, 41°C, 42°C, bertujuan untuk menahan badan kutub II yang akan keluar pada waktu pembelahan meiosis kedua.
Keberhasilan ginogenesis dilihat dari derajat pembuahan telur (FR), kelangsungan hidup embrio (SRe), derajat penetasan (HR), kelangsungan hidup larva (SR-4 hari) dan kelangsungan hidup ikan saat berumur 28 hari (SR-28 hari).
Hasil penelitian menunjukkan tingginya nilai FR yang menunjukkan kualitas telur yang baik pada setiap percobaan. Pada saat SRe mulai terdapat pengaruh pada kontrol (hibrid, UV, normal) dan perlakuan kejutan suhu (38°C, 39°C, 40°C, 41°C, 42°C). Rendahnya nilai SRe, HR, SR-4 hari, SR-28 hari pada kontrol normal menunjukkan kualitas dan kuantitas sperma ikan sumatra yang rendah sedangkan, nilai SRe, HR, SR-4 hari dan SR-28 hari yang rendah pada kontrol UV menunjukkan keberhasilan dalam meradiasi sperma sehingga mengakibatkan rendahnya embrio...