Efektifitas metode inokulasi patogen (Colletotrichum capsici (Sydow) Butler and Bisby) pada uji resistensi genotipe cabai merah (Capsicum annuum L.) terhadap penyakit antraknosa di laboratorium
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kombinasi metode inokulasi dan tingkat kematangan buah cabai yang dapat membedakan respon resistensi genotipe cabai merah terhadap patogen antraknosa (Colletotrichum capsici (Sydow) Butler and Bisby). Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balitbio Cimanggu Bogor, Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur dan pengujian di Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman Jurusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian IPB.
Percobaan ini menggunakan dua metode inokulasi yaitu metode tusuk dan metode celup dengan tiga tingkat kematangan buah cabai merah yaitu buah merah, semburat merah dan hijau, sehingga terdapat enam kombinasi metode inokulasi dan tingkat kematangan buah. Keenam kombinasi metode inokulasi tersebut adalah metode tusuk di buah merah, metode tusuk di buah semburat merah, metode tusuk di buah hijau, metode celup di buah merah, metode celup di buah semburat merah dan metode celup di buah hijau. Satu buah cabai digunakan sebagai satu ulangan dengan jumlah ulangan yang tidak sama yaitu 4-11. Kontrol digunakan sebagai pembanding kedua metode inokulasi tersebut. Setiap kombinasi metode inokulasi menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu genotipe cabai merah. Genotipe cabai merah yang diinokulasi dengan metode tusuk di buah merah dan metode celup di buah merah terdiri dari sebelas genotipe dengan nomor koleksi C1015, C1024, C1026, C1034, C1035, C1043, C1052, C1059, C1066, C1067 dan hibrida C1024 x C1026. Pada kombinasi metode tusuk di buah semburat merah, metode tusuk di buah hijau, metode celup di buah semburat merah dan metode celup di buah hijau, digunakan tujuh genotipe cabai merah dengan nomor koleksi koleksi C1015, C1024, C1026, C1034, C1035, C1043 dan hibrida C1024 x C1026....dst