dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian Clostridium
perfringens pada daging sapi yang dijual di pasar swalayan di Kota Bogor. C.
perfringens merupakaan bakteri patogen penyebab penyakit asal makanan.
Penelitian ini menggunakan sembilan sampel daging yang diperoleh dari
tiga pasar swalayan. Sampel daging diberi perlakuan non heat shock dan heat
shock pada suhu 75 °C selama 15 menit dalam penangas air untuk mengaktifkan
spora. Koloni hitam yang tumbuh pada egg yolk-free tryptose sulphite
cyclosenne agar (EY-free TSC) setelah 44-48 jam inkubasi pada suhu 37 °C
dalam anaerobic jar diidentifikasikan sebagai presumtif positif C. perfringens,
selanjutnya dikonfirmasi dengan menggunakan motility nitrate dan lactose
gelatine media.
Hasil pengamatan menunjukkan 88,9% sampel daging presumtif positif C.
perfringens dan 51,47% merupakan C. perfringens tipe A Spora tidak terdeteksi
pada sampel daging. Populasi presumtif sel vegetatif C. perfringens pada daging
bagian depan karkas, daging bagian belakang karkas, dan daging giling adalah
0,89±0,84 loQ10 coloni forming unit (CFU)/gram, 1,63±1,09 I0Q10 CFU/gram, dan
1,43±0,51 log10 CFU/gram. Sebaran populasi presumtif sel vegetatif C.
perfringens di ketiga pasar swalayan adalah 1,00±0,00 10910 CFU/gram di pasar
swalayan A, 1,63±1,48 log10 CFU/gram di pasar swalayan B, dan 1,33±0,34 log10
CFU/gram di pasar swalayan C. Populasi tersebut berada diatas ambang batas
maksimum kontaminasi Clostridium spp. pada daging yang ditetapkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. 01-6366-2000 yaitu 0 (nol) CFU/gram. | id |