Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Heny K.
dc.contributor.authorMuflikh, Yanti Nuraeni
dc.date.accessioned2023-10-27T00:46:18Z
dc.date.available2023-10-27T00:46:18Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128752
dc.description.abstractOtonomi daerah menuntut setiap daerah memiliki kemandirian untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Kemandirian ekonomi dapat diciptakan dengan mengembangkan sumberdaya daerah yang potensial. Salah satu sumberdaya yang sangat potensial untuk dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia adalah suteral alam. Industri persuteraan alam dapat memberikan nilai tambah yang semakin besar pada subsektor hilir. Salah satu sentra industri pertenunan sutera alam di Indonesia adalah Kabupaten Garut. Kendala utama dalam pengembangan pertenunan sutera alam, khususnya di abupaten Garut adalah ketersediaan bahan baku benang sutera yang terbatas. Sebagian kebutuhan terhadap bahan baku benang sutera harus didatangkan dari luar negeri. Pengaturan dan alokasi sumberdaya secara tepat sangat diperlukan, khususnya sumberdaya yang ketersediaannya terbatas. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk dalam kualitas dan kuantitas yang diharapkan dapat mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan. Besarnya nilai tambah akan berubah seiring. perubahan-perubahan pada harga dan biaya pada variabel-variabel penyusun nilai tambah. Perbedaan komponen biaya bahan baku dari pemasok yang berbeda dapat mempengaruhi besarnya nilai tambah. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1) mengkaji besamya nilai tambah aktual yang dihasilkan perusahaan dari proses pengolahan kain sutera alam; (2) mengkaji besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kain sutera alam dengan menggunakan bahan baku dalam negeri dan nilai tambah dari bahan baku impor; (3) mengetahui besarnya balas jasa yang dihasilkan dari pengolahan kain sutera bagi pemilik faktor-faktor produksi dan (4) mengkaji tingkat produksi optimal untuk mencapai keuntungan maksimum. Penelitian dilaksanakan di Perajin Sutera Alam "Aman Sahuri", Kabupaten Garut. Pelaksanaan pengumpulan berlangsung pada bulan April dan Mei 2003. Metode analisis data meliputi metode kualitatif dan kuantitatif. Perhitungan nilai tambah dilakukan dengan menggunakan metode Hayami (1987). Metode ini diterapkan pada subsistem pengolahan dalam sistem agribisnis. Konsep pendukung alam metode ini adalah faktor konversi, koefisien tenaga kerja dan nilai output. Analisis nilai tambah dibagi menjadi tiga skenario sesuai dengan tujuan yang inginkan. Skenario I mengkaji nilai tambah yang benar-benar dihasilkan oleh perusahaan pada tahun 2002. Skenario II mengkaji nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kain sutera dengan menggunakan benang sutera dari dalam negeri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEconomics and Development Studiesid
dc.titleAnalisis nilai tambah pengolahan dan optimalisasi produksi kain tenun sutera alamid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordnatural silk woven fabricsid
dc.subject.keywordnaturalid
dc.subject.keywordsilkid
dc.subject.keywordsilk industryid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record