Pengaruh ukuran kawat strangulasi yang berbeda terhadap pembungaan jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) kultivar Cikoneng
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strangulasi pada berbagai jenis cabang sekunder dengan ukuran kawat 2 mm dan 3 mm untuk merangsang pembungaan tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) cv Cikoneng, yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, pada ketinggian 240 m dpl dengan jenis tanah latosol Dramaga. Analisis karbohidrat daun dilakukan di Laboratorium Balitbio (Balai Penelitian Bioteknologi), Cimanggu Bogor. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2007 sampai bulan Juli 2007.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu perbedaan ukuran kawat strangulasi dengan 2 taraf perlakuan yaitu (PI: diameter kawat 2 mm, P2: diameter kawat 3 mm) dan PO (cabang kontrol). Perlakuan diulang lima kali sehingga terdapat 15 satuan percobaan.
Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L) Osbeck) ev Cikoneng berumur 9 tahun yang ditanam di lapang dengan jarak tanam 5x5m. Pada tiap tanaman yang diberi perlakuan strangulasi adalah cabang sekunder. Strangulasi dilakukan dengan cara melilitkan kawat berdiameter 2 mm (P1) dan 3 mm (P2) pada cabang sekunder, 10 cm dari pangkal cabang dan menekan kawat ke cabang sedalam diameter kawat dengan menggunakan tang, Strangulasi dilakukan secara serentak pada tanggal 8 Februari 2007 dan strangulasi dilepas tanggal 9 April 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan strangulasi memiliki panjang tunas yang lebih pendek dan memiliki jumlah tunas vegetatif yang lebih banyak dibandingkan dengan cabang kontrol.
Cabang yang distrangulasi menggunakan diameter kawat 3 mm berpengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah bunga mekar leafy, buah leafy. chuster leafless, kuncup leafless, bunga mekar total, buah total dan berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan jumlah cluster leafy, kuncup leafy, persentase fruit set leafy, cluster bunga total, kuncup bunga total, dan kandungan karbohidrat daun dibandingkan dengan kontrol. Cabang yang distrangulasi dengan menggunakan diameter kawat 3 mm dan 2 mm tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga mekar leafless, buah leafless, persentase fruit set leafless dan persentase fruit set total. Perlakuan strangulasi dengan diameter kawat 3 mm menghasilkan jumlah bunga mekar leafless, buah leafless, persentase fruit set leafless dan persentase fruit ser total yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan dimaeter kawat 2 mm dan kontrol. Peubah generatif dengan tipe leafy lebiti banyak muncul dibandingkan dengan tipe leafless.