Karakterisasi jambu biji (Psidium guajava L.) berdasarkan karakter morfologi dan kimia di Kecamatan Cileungsi, Cariu dan Tanjungsari, Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2007Author
Sunda, Syukrika Ratna
Kurniawati, Ani
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakterisasi jambu
biji dan untuk mengetahui keragaman tanaman jambu biji yang terdapat di
kecamatan Cileungsi, Cariu, dan Tanjungsari. Penelitian dilakukan sejak bulan
Januari sampai bulan September 2007.
Pengambilan sampel dilakukan di tiga kecamatan, tiap kecamatan terdin dari tiga desa. Kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian adalah kecamatan Cileungsi yang terdiri dari desa Mampir (A), Gandoang (B), dan Cipeucang (C). Kecamatan Cariu yang terdiri dari desa Bantar Kuning (D), Cibatu Tiga (E), dan Tegal Panjang (F). Kecamatan Tanjungsari yang terdiri dari desa Simasari (G), Tanjungrasa (H), dan Cibadak (1). Analisis ATT, PTT, dan vitamin C dilakukan di laboratorium Research Group of Crop Imoprovement (RGCT) dan analisis total fenol dilakukan di laboratorium Kimia Analitik, Darmaga, IPB.
Penelitian yang dilakukan bersifat eksploratif. Pengamatan dilakukan dengan mengamati karakter morfologi dan kimia untuk mengetahui padatan terland total (PTT), asam tertitrasi total (ATT), dan vitamin C pada buah jambu biji, serta kandungan total fenol pada daunnya. Analisis kandungan total fenol dilakukan terhadap wakil pohon hasil penggerombolan berdasarkan ciri morfologi vegetatif dan generatif. Kondisi agroklimat dan teknik budidaya diambil dengan menggamakan data sekunder.
Pengamatan karakter morfologi tanaman mengacu pada penelitian jambu biji sebelumnya, durian, mangga, avoked, rambutan, dan jambu air dengan beberapa modifikasi. Data yang diperoleh diolah dengan analisis gerombol dan amalisis komponen utama dengan menggunakan program Systal dan Minitab
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 gerombol jambu biji yang terdapat di kecamatan Cileungsi, Cariu, dan Tanjungsari. Penggerombolan dilakukan berdasarkan ciri morfologi vegetatif dan generatif. Ciri morfologi yang paling berpengaruh terhadap keragaman 11 gerombol tersebut adalah panjang batah (PBU), diameter buah (DBU), bobot buah (BBA), panjang daun (PDA). bentuk buah (BBU), dan bentuk pangkal buah (BPB). Gerombol I dan VIII memiliki ciri morfologi panjang buah 5 <= x < 6.5 cm, diameter buah 55x<6.5 cm, bentuk buah high spheroid, panjang daun 8 <= x < 10 cm, dan bentuk pangkal buah rounded, Gerombol II, III, IV, V, VI, dan VII memiliki ciri panjang buah 3.55x<5 cm, diameter buah <5 cm, bentuk buah high spheroid, panjang daun 8 <= x < 10 cm, dan bentuk pangkal buah faltened, Gerombol IX, X, dan XI memiliki ciri panjang baah 3.5 <= x < 5 cm, diameter buah <5 cm, bentuk buah spheroid, panjang daun 10<12 cm, dan bentuk pangkal buah rounded.
Berdasarkan hasil analisis pada buah jambu biji, gerombol VI memiliki kandungan vitamin C tertinggi yaitu 300 <= x < 400mg / 100 * g memiliki kandungan usam tertitrasi total tertinggi 50 x 80 ml/100 g, dan memiliki kandungan padatan terlarut total tertinggi sebesar 65x<8 Brix. Hasil analisis total fenol pada daun jambu biji diperoleh hasil tertinggi pada gerombol IX sebesar 28.82 mg/g
Agroklimat ketiga kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian sesuai untuk pertumbuhan tanaman jambu biji. Tanaman jambu biji yang terdapat di tiga kecamatan tersebut hanya digunakan sebagai tanaman pekarangan untuk dikonsumsi sendiri. Budidaya tanaman jambu biji di daerah tersebut masih kurang sehingga buah yang diperoleh kecil ukurannya.
