dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi ruang penyimpanan,
kombinasi jenis kemasan-perlakuan metalaksil terhadap viabilitas
kedua kultivar benih jagung manis selama di penyimpanan. Penelitian ini
dilaksanakau dari bulan Januari sampai Juli 2004 bertempat di laboratorium PT
Surya Bumi Manunggal Cibedug Ciawi dan laboratorium Ilmu dau Teknologi
Benih Budidaya Pertanian.
Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan, pertama adalah percobaan pada
Suhu ruang simpan AC (T 18-28°C dan RH 69-86%) dan percobaan yang kedua
adalah penyimpanan pada suhu ruang kamar (T 26-28°C dan RH 63-78%)
Masing-masing percobaan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap dalam
percobaan Faktorial yang terdiri dari 3 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah
periode simpan terditi dali 4 taraf, yaitu 0, 2, 4, 6 bulan. Faktor kedua adalah
kultivar benih yang terdiri dari kultivar I dan kultivar 2. dan faktor ketiga adalah
kombinasi antara jenis kemasan dan perlakuan metalaksil, yaitu kemasan plastik
dengan perlakuan tanpa metalaksil, kemasan plastik dengan perlakuan metelaksil.
kemasan aluminium foil tanpa perlakuan metalaksil dan kemasan aluminium foil
dengan perlakuan metalaksil. Peugamatan dilakukan terhadap tolok ukur Kadar
Air, DB, KeT, KsT dan BKKN. Data yang diperoleh akan diuji dengan ujj F dan
apabila menunjukkan pengaruh nyata maka pengujian dilanjutkan dengan uji
DMRT 5%.
Berdasarkan Sidik Ragam pada Percobaan I menunjukkan pengaruh
interaksi faktor peliode simpan dan kultivar benih berpengaruh nyata terhadap
Ket dan sangat berpengaruh nyata terhadap KsT Pengaruh interaksi faktor periode
simpan dan kombinasi jenis kemasan-perlakuan metalaksil berpengarub sangat
nyata terhadap kadar air. Percobaan I pada periode simpan 6 bulan menunjukkan
uilai rata-rata KA terendah sebesar 8,63% ditunjukkan dari perlakuan kombinasi
kemasan aluminium foil tanpa perlakuan metalaksil. sebesar 8.95% ditunjukkan
benih dalam kemsan aluminium foil tanpa perlakuan metalaksil.
Pengaruh interaksi faktor kultivar benih dan kombinasi jenis kemasan perlakuan
metalaksil pada percobaan I berpengamh nyata terhadap Ker tetapi
setelah diuji lanjut dengan uji DMRT 5% pada kedua percobaan ini perlakuan
interaksi 2 faktor tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
Pada Percobaan I, Interaksi ketiga faktor antara periode simpan, kultivar
benih dan kombinasi jenis kemasan-perlakuan metalaksil tidak memberikan
pengaruh yang nyata pada semua tolok ukur yang diamati. Pada kedua percobaan
umumnya viabilitas maupuu vigor benih belum mengalami penurunan. Nilai DB
terendah sebesar 93.33% ditunjukkau pada benih kultivar 2 dalam kemasan
aluminium foil dan dengan perlakuan metalaksil. Untuk tolok ukur KA, benih
yang dikemas dalam kemasan plastik menuujukkan nilai KA yang ceuderung
lebih tinggi dari pada benih yang dikemas dalam kemasan aluminium foil.
Pengaruh lnteraksi faktor periode simpan dan kultivar benih pada
Percobaan II berpengaruh sangat nyata terhadap DB, Ker dan Ksr- Nilai tolok
ukur DB pada benih kultivar l belum menurun dengan semakin lamanya periode
simpan, tetapi uutuk benih kultivar 2 menghasilkau nilai DB yang cendrung
menjurun. Pengaruh interaksi faktor periode simpan dan kombinasi jenis kemasan
perlakuan 1 metalaksil berpengaruh nyata terhadap KA, DB, Ker dan Ksr. Pada
perfode simpan 6 bulan, nilai KA terendah sebesar 8. 95% ditunjukkan benih
dalam kemsan aluminium foil tanpa perlakuan metalaksil. Pada tolok ukur DB
juga terlihat bahwa perlakuan benih dalam aluminium foil tanpa perlakuan
metalaksil menghasilkan nilai DB tertinggi yaitu 97.33%. pada periode simpau 2,
4, 6 bulan perlakuan benih dengan metalaksil baik dalam kemasan aluminium foil
maupun plastik meunujukkan nilai rata-rata DB yang lebih kecil dibandingkan
dengan benih yang tidak diberi perlakuan metalaksil.
Pengaruh interaksi faktor kultivar benih dan kombinasi jenis kemasan perlakuan
metalaksil pada percobaan II berpengruh sangat nyata terhadap Ker,
tetapi setelah diuji lanjut dengan uji DMRT 5% pada kedua percobaan ini
perlakuan interaksi 2 faktor tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
Interaksi ketiga faktor antara periode simpan, kultivar benih dan
kombinasi jenis kemasan-perlakuan metalaksil tidak memberikan pengaruh yang
nyata pada semua tolok ukur yang diamati. Pada kedua percobaan umumnya
viabilitas maupun vigor benih belum mengalami penurunan yang nyata selama 6
bulan. Nilai viabilitas terendah ditunjukkan pada percobaan II sebesar 88% dan
nilai ini menunjukkan viabilitas benih jagung manis masih tinggi. Nilai viabilitas
pada suhu ruang simpan kamar diatas 88% dengan kadar air autara 8-11 % masih
relatif aman untuk penyimpanan selama 6 bulan. | id |