Evaluasi Daya Hasil Lanjutan Galur Harapan F8 di Dua Lokasi dalam Rangka Pengembangan Padi Sawah Tipe Baru (PTB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil lanjutan beberapa galur
F8 harapan serta menganalisis keragaan agronomi galur F8 sebagai galur harapan
padi tipe baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2004 di dua
lokasi yaitu Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru Darmaga, serta di Jasinga
pada lahan petani yang terletak di desa Pamekarsari.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok
Le ngkap Teracak (RKLT) dengan tiga ulangan, dengan perlakuan 16 galur,
sehingga terdiri atas 48 satuan percobaan. Bahan tanaman yang digunakan adalah
14 galur harapan F8 dan dua varietas unggul IR 64 dan Way Apo Buru sebagai
pembanding.
Pada keadaan dirnana IR 64 hanya menghasilkan 3.3 ton/ha, terdapat 5
galur yang merniliki potensi produksi GKG 2: 4 ton/ha. Galur-galur tersebut
adalah GgGm20-d-7j-1-1-1, JlCrl l-d-4s-2-1-1, KmCrl 5-d-7j-2-1-1, KmCrl 5-d-
13j-1-2-1 dan HbGm26-d-3j-1-1-1 dengan produksi masing-masing 4.5, 4.2, 4.0,
4.1 dan 4.3 ton/ha. Sedangkan galur-galur lainnya HbGm26-d-4j-2- l-l, HbGm26-
d-7j-2-1- 1, GgStl 9-d-8j- 1-1-1 dan HbGm26-d-l 4j-1-1-1 masing-masing 2.0, 1. 9,
2.3 dan 2.4 ton/ha.
Galur GgGm20-d-7j-1- 1-1, memiliki jumlah gabah bernas 145 butir,
bobot seribu butir 23.4 gram serta jumlah anakan produktif 9 anakan mampu
memberikan bobot gabah per rumpun 24 gram sehingga dapat diperoleh hasil 4.5
ton/ha. Begitu pula dengan galur-galur JICrl 1-d-4s-2-1-1, KmCrl 5-d-7j-2-1-1,
KmCr15-d-13j-1-2-1 dan HbGm26-d-3j- 1-1-1 dapat mernberikan produksi yang
cukup tinggi dibandingkan IR 64.
Namun, terdapat dua galur yang produksinya merosot tajam saat ditanam
di lokasi Jasinga. Galur tersebut adalah SrnJ 124-d-9j-2-1-1 dan GgStl 9-d-8j-1-1-1.
Galur SmJ 124-d-9j-2-1-1 di Iokasi Bogar mampu memberikan produksi yang
tinggi yaitu 5.2 ton/ha, saat ditanam di lokasi Jasinga produksinya turun drastis
menjadi 1. 9 ton/ha. Sedangkan galur GgSt 1 9-d-8j-1-1-1-1 di lokasi Bogor
memiliki produksi 3.2 ton/ha, saat ditanam di lokasi Jasinga hanya dapat
berpro duksi sebanyak 1.4 ton/ha.
Galur-galur dengan produksi terendah yaitu HbGm26-d- 4j-2-1-1,
HbGm26-d-7j-2-1-1, dan HbGm26-d-14j-1-1-1 umumnya juga merniliki produksi
yang rendah pada lokasi Bogor. Produksinya cenderung konsisten rendah pada
kedua lokasi pengujian.
Tinggi tanan1an galur yang diuji berkisar antara 63-108 cm. J urnlah
anakan produktif berkisar antara 4-11 anakan. Panjang malai galur yang diuji
seluruhnya tergolong pada kategori rnalai yang sedang, sementara umur panen
seluruh galur yang diuji berada pada kisaran sedang yaitu 116-123 HST.
Pada karakter komponen hasil, hampir seluruh galur yang diuji
menunjukkan jurnlah gabah total dan gabah bemas yang lebih tinggi dibandingkan
varietas pembandingnya. Galur HbGm26-d-4j-2-1-1 menunjukkan jumlah gabah
total antara 200-250 butir, sesuai kriteria PTB, riamun persen hampanya tinggi.
Galur-galur yang diuji lainnya memiliki persen ham pa yang tinggi > 10%. Bobot
seribu butir berkisar antara 21.5-29.8 gram.
Beberapa galur yang walaupun tergolong memiliki potensi produksi
rendah, yaitu galur GgStl 9-d-8j- 1-1-1 memiliki satu karakter yang sangat baik
untuk PTB, yaitu daunnya yang lebar dan tebal, serta berwarna hijau tua. Selain
itu, terdapat galur yang juga memiliki karakter yang unik yaitu daunnya yang agak
menggulung sehingga cenderung tegak dapat memaksimalkan proses fotosintesis.
Karakter tersebut terdapat pada galur CsSgl 7-d-4j-1-1-1 dan SmJ 124-d-9j-2-1-1.