Show simple item record

dc.contributor.advisorSusila, Anas D.
dc.contributor.authorSari, Anggraeny Paramitha
dc.date.accessioned2023-10-25T07:00:41Z
dc.date.available2023-10-25T07:00:41Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128228
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi starter sofurion pada empat genotipe tanaman cabai (Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2007 sampai bulan Juni 2007 bertempat di unit lapangan Cikabayan, University Farm, Institut Pertanian Bogor (160 m dpi). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan petak terbagi (Split plot design)dengan starter solution sebagai petak utama dan genotipe cabai sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari dua taraf yaitu: tampa starter solution (SO) dan aplikasi starter solution (SI) pada 0, 12, 25, 36, dan 75 HST (Hari Setelah Tanam). Empat genotipe cabai yaitu: Cilibangi 2 (G1) dan Randu (G2) yang merupakan genotipe koleksi laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih dengan masing-masing karakteristik berturut-turut tahan terhadap penyakit layu dengan produktivitas rendah dan rentan penyakit layu dengan produktivitas tinggi, Tit Super (G3) yang merupakan genotipe lokal, serta Gada (G4) sebagai genotipe hibrida Terdapat delapan kombinasi perlakuan dengan masing-masing empat ulangan, sehingga terdapat 32 satuan percobaan Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 20 tanaman dengan jumlah keseluruhan adalah 640 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi starter solution dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah dan bobot buah yang dihasilkan, serta ketahanan terhadap penyakit layu. Terdapat perbedaan pola pertumbuhan pada masing-masing genotipe. Genotipe Cilibangi 2 memiliki tingkat pertumbuhan dan ketahanan penyakit layu yang tinggi serta memiliki hasil yang rendah. Genotipe Randu memiliki tingkat pertumbuhan yang sedang, ketahanan penyakit layu yang rendah dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan genotipe Cilibangi 2. Genotipe Tit Super memiliki tingkat pertumbuhan yang paling rendah, sedangkan genotipe Gada memiliki hasil paling tinggi. Respon masing-masing genotipe cabai terhadap starter solution dapat meningkatkan jumlah daun tanaman umur 6 MST, jumlah dan bobot buah per tanaman panen ke-tujuh dan ke-sepuluh, jumlah dan bobot buah per petak panen 8-10, bobot buah total per petak, total bobot buah grade A serta bobot buah per hektar. Starter solution khususnya dapat meningkatkan bobot bush total per petak dan bobot buah per hektar genotipe Randu yang rentan terhadap layu bakteri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSejarah dan botani cabaiid
dc.subject.ddcSyarat tumbuh tanaman cabaiid
dc.subject.ddcDaya hasil tanaman cabaiid
dc.subject.ddcStarter solutionid
dc.subject.ddcGenotipe cabai Cabaiid
dc.titleAplikasi pupuk N,P,K,(20-15-15) sebagai starter solution dan pupuk susulan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada empat gnotipe cabai(Capsicum annuum L.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record