Pengaruh kombinasi berbagai jenis pupuk organik dan anorganik serta kekerapan aplikasinya terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.)
Abstract
Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai jenis pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor, pada bulan Juli 2006- Mei 2007.
Percobaan dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kombinasi pupuk organik dan anorganik, faktor kedua adalah kekerapan aplikasi. Kombinasi pupuk terdiri atas: 100% dosis anjuran pupuk anorganik (d.a.p.a.) yang terdiri atas 5 g Urea, 4 g SP- 36,4 g KCl, 4 g Kieserit (Pa), 3.25 g pupuk EMAS + 50 % d.ap.a. (P₁), 4 ml pupuk Bioton/1+ 50 % d.a.p.a. (P2), 1.25 ml PPC+ 10 g PPF/1+ 50% d.ap.a. (P), dan 25 ml pupuk PACA + 50 % d.a.p.a. (P4). Kekerapan Aplikasi terdiri atas 1 bulan sekali (W) dan 2 bulan sekali (W). Dengan demikian terdapat 10 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap 3 tanaman contoh pada setiap satuan percobaan.
Kombinasi berbagai jenis pupuk organik dan anorganik hanya berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan bobot kering akar. Aplikasi 3.25 g pupuk EMAS + 50 % d.ap.a. (P) menghasilkan pertumbuhan bibit lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain, hal tersebut ditunjukkan oleh tinggi tanaman, diameter batang dan bobot kering akar. Kekerapan aplikasi pemupukan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap semua peubah. Aplikasi berbagai jenis pupuk 1 bulan sekali maupun 2 bulan sekali tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk
Interaksi kombinasi pupuk dan kekerapan aplikasi berpengaruh terhadap jumlah daun pada umur 13 MSAP dan bobot kering akar pada umur 24 MSAP. Pemberian 1.25 ml PPC+10 g PPF/1+ 50 % d.a.p.a. dengan kekerapan aplikasi 1 Pemberian 3.25 g pupuk EMAS + 50 % d.a.p.a.dengan kekerapan aplikasi 2 bulan sekali (P/W2 ), 1.25 ml PPC + 10 g PPP/I+ 50 % d.a.p.a. dengan kekerapan aplikasi 1 bulan sekali (P, W₁), 4 ml pupuk Bioton/l + 50 % d.a.p.a. dengan kekerapan aplikasi 1 bulan sekali (PW), 25 ml pupuk PACI+ 50 % dapa, dengan kekerapan aplikasi 2 bulan sekali (PAW) dan 100 % d.a.p.a. dengan kekerapan aplikasi 2 bulan sekali (PoW2) menghasilkan bobot kering akar nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.