Analisis biaya furniture rotan: studi kasus di PT. Estu Agung Abadi Cirebon, Jawa Barat
Abstract
Rotan merupakan salah satu sumber daya hayati Indonesia yang
menghasilkan devisa negara yang cukup besar. Sebagai negara penghasil rotan
terbesar, Indonesia telah memberikan sumbangan sebesar 80% kebutuhan rotan
dunia baik dalam bentuk produk jadi maupun setengah jadi. Dalam proses
pengolahan rotan khususnya dalam bidang furniture, industri pasti akan
mengeluarkan biaya atau pengorbanan yang tidak sedikit untuk keperluan
produksinya. Biaya produksi merupakan bagian besar yang harus diperhatikan
dalam pengambilan keputusan agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai. Oleh
karena itu, diperlukan suatu pengaturan dan pengawasan yang baik dalam
kegiatan produksinya. Analisis biaya produksi merupakan salah satu metode yang
diperlukan dalam rangka perencanaan produksi, pengawasan pembiayaan,
penilaian efisiensi, penekanan biaya produksi, dan penentuan harga jual produk
yang dihasikan. Untuk lebih mengetahui proses pengolahan rotan dan
mempelajari secara langsung struktur biaya produksi dalam pengusahaan furniture
rotan, maka penulis melakukan penelitian mengenai analisis biaya produksi
furniture rotan di PT. Estu Agung Abadi Cirebon.
Penelitian dilaksanakan selama bulan Juni 2010 bertempat di PT. Estu
Agung Abadi Cirebon, Jawa Barat. Kota Cirebon dipilih sebagai tempat penelitian
karena merupakan salah satu sentra produksi industri pengolahan rotan di
Indonesia. Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi furniture
rotan, analisis harga pokok produksi, analisis Break Even Point (BEP), dan
analisis profitabilitas perusahaan yang dinyatakan dengan nilai Return of
Investment (ROI).
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain biaya produksi yang dikeluarkan
oleh PT Estu Agung Abadi Cirebon untuk memproduksi produk furniture rotan
sebagai berikut: Rp 169 juta/bulan untuk memproduksi Dining Chair (X1), Rp 68
juta/bulan untuk memproduksi Loyd Arm Chair (X2), Rp 108 juta/bulan untuk
memproduksi Single Chair (X3), Rp 73 juta/bulan untuk memproduksi Single
Chair Rattan Fitrit (X4), Rp 218 juta/bulan dalam memproduksi Loveseat (X5),
dan Rp 84 juta/bulan dalam memproduksi Coffee Table (X6). Harga pokok
penjualan produk Dining Chair, Loyd Arm Chair, Single Chair, Single Chair
Rattan Fitrit, Loveseat, dan Coffee Table masing-masing produk per unit sebesar
Rp 158.080, Rp 206.430, Rp 637.290, Rp 415.440, Rp 583.370, dan Rp 223.680.
Nilai BEP masing-masing produk dari X1-X6 antara lain: 409 unit, 123 unit, 155
unit, 51 unit, 110 unit, dan 94 unit. Nilai ROI yang diperoleh dari produksi
furniture rotan di PT Estu Agung Abadi adalah sebesar 31,57%.
Collections
- UT - Forestry Products [2329]