| dc.description.abstract | Kawista merupakan salah satu jenis tanaman yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kawista banyak tumbuh di Pantai Utara Jawa, terutama daerah Rembang, Jawa Tengah. Tanaman ini termasuk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi karena memiliki banyak manfaat diantaranya adalah buahnya sebagai bahan baku minuman (sirup), sebagai obat penurun panas, tonikum, obat pengelat, obat sakit perut, gangguan hati, gangguan dan sengatan binatang serta sebagai batang bawah tanaman jeruk. Pengembangan tanaman kawista belum banyak dilakukan, selain keberadaannya yang belum banyak dikenal oleh masyarakat juga karena pertumbuhan semai kawista secara alami lambat sehingga diperlukan terobosan baru untuk meningkatkan pertumbuhan semai kawista. Pada penelitian ini digunakan mikoriza dan bahan aditif berupa tepung tulang sapi dun rock phosphate, yang diharapkan dapat meningkatbn pertumbuhan semai kawista. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian inokulurn Cendawan Mikoriza Arbuskula (CM/\) dan bahan aditif terhadap pcrtumbuhan semai kawista. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca persemaian Tlogoarto, Cihideung llir, Ciampea, Bogor; dan Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan lnstitut Pertanian Bogor, pada bulan Januari sumpai Agustus 2004. Parameter yang diamati meliputi tinggi semai, diameter semai, kekokohan semai, jumlah daun, berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar (NPA), persentase infeksi mikoriza dan jumlah spora. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak Lengkap dengan perlakuan: Kontrol; MI 00: 0,5RP: ITL: 0,5R IT: 2,5Z : MR5T35L; MRIOT30L; MR15T25L; MR20T20L dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 10 dan masing-masing ulangan terdiri dari 4 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi, diameter, kekokohan, jumlah daun, BKT, Total Spora dan persentase infeksi mikoriza. Semai dengan perlakuan 1 TL memiliki kecenderungan tingkat pertumbuhan yang lebih baik pada berbagai parameter pengamatan dibandingkan semai dengan perlakuan lainnya. Diantaranya adalah pada parameter tinggi, diameter, jumlah daun dan BKT. Akan tetapi pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semai dengan perlakuan 1 TL; 0,5R IT; MR l 5T25L; MR20T20L saling tidak berbeda nyata pada berbagai parameter pengamatan. Perlakuan fonnulasi antara mikoriza, tepung tulang sapi dan rock phosphate mampu meningkatkan pertumbuhan semai kawista meskipun pertumbuhannya cenderung lebih rendah dibanding semai dengan perlakuan 1 TL. Semai dengan perlakuan 1 TL mampu meningkatkan pertambahan tinggi semai sebesar 51,08%, pertambahan diameter 14,29%, jumlah daun 40,48%, BKT 125,90%. Sedangkan semai dengan perlakuan MR20T20L mampu meningkatkan pertambahan tinggi semai sebesar 48,08%; diameter 14,29% ; kekokohan 11,07%; jumlah daun 41,67%; BKT l05,O4%; total spora 622,58% ; dan persen infeksi rnikoriza sebesar 162,56%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian I gram tepung tulang saja ( 1 TL) sudah mampu meningkatkan pertumbuhan semai kawista dan lebih efektif dari segi ekonomi. Pada penelitian ini perlakuan dengan inokulasi mikoriza 100% belum mampu meningkatkan pertumbuhan semai kawista. Hal ini terjadi diduga karena adanya faktor media tanam yang sudah cukup subur (perbandingan antara tanah : sekam padi : kotoran ayam sebesar 4 : 2 : I) sehingga semai memiliki tingkat ketergantungan terhadap keberadaan mikoriza yang rendah. Selain itu diduga juga karena inokulum CMA yang diinokulasikan kurang efektif sehingga belum · mampu meningkatkan pertumbuhan semai kawista. Akan tetapi dengan penambahan bahan aditif berupa tepung tulang sapi dan rock phosphate mampu meningkatkan pertumbuhan semai kawista. | id |
