Dampak proyek reklamasi rawa terhadap tata guna tanah daerah rawa Sragi Propinsi Lampung
View/ Open
Date
1987Author
Setyosudarmo, Sukamto
Samingan, Tjahjono
Sinukaban, Naik
Sutipjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak proyek reklamasi rawa yang telah dilaksanakan sejak tahun 1978 terhadap tata guna lahan daerah Rawa Sragi I.
Komponen tata guna lahan yang diduga terkena dampak proyek dan kegiatan-kegiatan proyek reklamasi rawa disusun dalam suatu matriks. Analisis dilakukan menurut matriks yang diadaptasi dari Fisher dan Davies (1973) yang terdiri dari tiga tahap penilaian, yaitu tahap evaluasi dasar, tahap pendugaan pengaruh kegiatan dan tahap pengambilan keputusan.
Dari hasil penelitian diperoleh kenaikan kualitas tata guna lahan sebesar 4%, yaitu keadaan sebelum ada proyek 63% dan sesudah ada proyek menjadi 67%. Dampak proyek reklamasi ini terbagi tiga tahap yaitu tahap prakonstruksi tidak ada dampak langsung, tahap konstruksi berdampak positip rata-rata 70% dan tahap operasional berdampak positip rata-rata 73%.
Kegiatan yang memberikan dampak positip besar (lebih dari 70%) adalah rehabilitasi Way Pisang, pembangunan tanggul Way Sekampung dan Way Ketibung, pembangunan sistem drainase internal, pembangunan tanggul lebung Gayau, oemba ngunan pintu-pintu air, pengembangan dan percobaan pertani an. Pengoperasian Polder Pisang dan mengoperasian Polder Sexampung.
Dampak terhadap tanah menurun kualitasnya karena menu ruanya kadar bahan organik, kadar N total dan kadar K20. Tetapi kandungan P₂Og dan kejenuhan basa naik, sehingga lebih baik bagi usaha pertanian daripada keadaan sebelum reklamasi. Dampak pada flora sangat menurun kualitasnya karena sangat berkurangnya jenis dan jumlah pohon serta ma- kin banyaknya jenis gulms. Penutupan oleh gulma sebelum tanaman musim kering rata-rata 82%. Pada sawah yang dapat ditanami padi sekali setahun didominasi oleh teki (Fimbri- stylis miliacea L. Val.), sedang pada sawah yang dapat ditanami padi dua kali setahun didominasi oleh semanggi (Mar silea crenata Pr.), kiambang/sibak (Savinia cuculata Roxb.) atau genjer (Limnocharis flava Buch)
Dampak terhadap fauna komersial menurun kualitasnya karena berkurangnya jenis dan produksi ikan. Dampak terhadap penggunaan lahan naik dengan dimanfaatkannya hutan untuk kegiatan produksi/sawah (91%) luas. Keadaan demografi menurun dengan meningkatnya kepadatan penduduk, meskipun Denyebarannya menjadi teratur. Dampak pada potensi praduksi meningkat, hasil padi dari rata-rata 2.8 ton menjadi rata-rata 4.65 ton gabah kering panen per hektar. ..