Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrakusumaatmadja, Sutara
dc.contributor.authorNovianty, Risca
dc.date.accessioned2023-10-25T01:12:30Z
dc.date.available2023-10-25T01:12:30Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128142
dc.description.abstractKawasan Wisata Galunggung (KWG) merupakan wisata alam yang memanfaatkan danau kawah yang terbentuk akibat letusan yang kini dapat dinikmati keindahannya sebagai objek utama. Kawasan ini dikelola secara terintegrasi oleh dua pihak yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya serta Perum Perhutani KPH Tasikmalaya. Banyaknya aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini dan jaraknya yang tidak jauh dengan pusat kota membuat KWG memiliki tren kunjungan yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan wisata terhadap KWG cukup tinggi. Selain itu, adanya rencana pengembangan kawasan yaitu pembebasan lahan masyarakat desa, pembangunan dan penataan fasilitas wisata, peningkatan prasarana jalan sepanjang 4,8 km, area parkir, dan instalasi saluran air panas dan dingin, membutuhkan penerimaan kawasan yang lebih dari pengeluaran wisatawan. Oleh sebab itu, análisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata diperlukan untuk menjaga tingkat kunjungan tetap tinggi. Model permintaan wisata dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dibangun dengan menggunakan model regresi Poisson dan Generalized Poisson. Model permintaan wisata KWG yang terbentuk adalah Y=exp (0,004 – 8,832e-07X2 – 0,008X6 + 0.272X7 + 0.394D2). Hasil analisis menyatakan bahwa permintaan wisata KWG dipengaruhi secara negatif oleh biaya perjalanan dan jarak tempuh, serta dipengaruhi secara positif oleh jumlah anggota keluarga dan status hari kunjungan. Jumlah kunjungan wisatawan KWG yang tinggi memberikan dampak yang positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD ini selayaknya juga memberikan dampak ekonomi yang positif terhadap masyarakat sekitar. Analisis dampak ekonomi ini dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak ekonomi langsung yang timbul dari adanya KWG. Dampak ekonomi langsung yang dilihat adalah perubahan peningkatan pendapatan rata-rata per bulan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja dari adanya KWG. Peningkatan pendapatan rata-rata per bulan masyarakat terbesar dari adanya KWG dirasakan oleh kelompok pekerjaan tukang ojek sebesar Rp 806.000 dan penyerapan tenaga kerja terbesar oleh kelompok pemilik warung sebesar 39,19%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcResources and environmental economicsid
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata dan dampak ekonomi kawasan wisata Galunggung Tasikmalayaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDampak ekonomiid
dc.subject.keywordPermintaan wisataid
dc.subject.keywordRegresi poissonid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record