Show simple item record

dc.contributor.advisorZaman, Sofyan
dc.contributor.authorPuspita, Yana
dc.date.accessioned2023-10-25T01:00:29Z
dc.date.available2023-10-25T01:00:29Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128134
dc.description.abstractPercobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air tajuk sambung rambat dan daun tembelekan, serta membandingkan pengaruh ekstrak gulma tersebut terhadap tiga jenis gulma dari golongan yang berbeda. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan pada bulan Desember 2006-April 2007. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah ekstrak gulma yang terdiri dari 50, 100, 150 g tajuk sembung rambat (SR) /150 ml air, 50, 100, 150 g daun tembelekan (T)/150 ml air, campuran 25 g SR+25 g T, 50 g SR + 50 g T, 75 g SR +75 g T. dan air (kontrol). Faktor kedua adalah jenis gulma sasaran yang terdiri atas: Aconopus compressus, Cyperus rotundus, dan Borreria latifolia. Bahan tanam A. compressus dan B. latifolia diperoleh dari Kebun IPB Cikabayan, sedangkan C. rotundus diperoleh dari Kebun IPB Sawah Baru. A compressus diperbanyak dengan menyeleksi bahan anakan yang diambil langsung dari lahan, sedangkan C. rotundus diperbanyak dengan umbi. B. latifolia diperbanyak dengan stek pucuk yang diambil sebanyak dua buku. Ketiga bahan tanam gulma sasaran ditanam pada media tanah hingga berumur kurang lebih dus minggu yang selanjutnya dipindahkan ke polybag. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak gulma tidak berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman, bobot basah total, dan bobot basah akar namun mampu menekan jumlah daun, bobot basah tajuk, dan bobot kering gulma serta menimbulkan gejala keracunan (fitotoksisitas) terhadap A compressus dan B. latifolia. Secara umum fitotoksisitas tertinggi terjadi pada B. latifolia Pada mpressus terjadi keracunan namun lebih rendah dibandingkan B. latifolia sedangkan pada C. rotundus tidak terjadi keracunan kecuali pada perlakuan ekstrak 100 g daun tembelekan dan campuran ekstrak 75 g tajuk sembung rambat +75g daun tembelekan saat 4 MSAP (Minggu Setelah Aplikasi). Jenis gulma sasaran berpengaruh terhadap seluruh peubah yang diamati pada percobaan. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak air tajuk sembung rambat dan daun tembelekan dapat mengakibatkan gejala fitotoksisitas pada A compressus dan B. latifolia, sedangkan pada C. rotundus cenderung tidak tarjadi keracunan. Gejala fitotoksisitas tertinggi dialami oleh B. latifolia, namun tidak mengakibatkan kematian total pada kedua gulma tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGulmaid
dc.subject.ddcDefinisi gulmaid
dc.subject.ddcPemanfaatan allelopati gulmaid
dc.subject.ddcPengendalian gulmaid
dc.subject.ddcLantana camaraid
dc.subject.ddcL. Mikania micranthaid
dc.subject.ddcH.B.K.id
dc.titleStudi potensi air tajuk sembung rambat (Mikania micrantha H.B.K.) dan daun tembelekan (Lantana camara L.) untuk mengendalikan tiga jenis gulmaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record