Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumastanto, Tridoyo
dc.contributor.advisorBahtiar, Rizal
dc.contributor.authorRamadhan, Agung
dc.date.accessioned2023-10-25T00:54:05Z
dc.date.available2023-10-25T00:54:05Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128128
dc.description.abstractTujuan penelitian ini antara lain: 1) Mengestimasi nilai ekonomi total hutan mangrove di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 2) Mengestimasi nilai ekonomi kerusakan hutan mangrove di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 3) Mengkaji altematif kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya hutan mangrove agar tercapainya pengelolaan yang lestari. Adapun metode analisis data penelitian meliputi metode valuasi ekonomi untuk mengestimasi nilai ekonomi total hutan mangrove serta analisis citra lands at ETM + 7 untuk menentukan luas hutan mangrove yang rusak sehingga dapat diperoleh nilai ekonomi kerusakan hutan mangrove dan dari hasil penilaian ekonomi hutan mangrove Desa Pantai Bahagia dapat menghasilkan suatu kebijakan pengelolaan hutan mangrove agar terciptanya pengelolaan yang lestari. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai ekonomi total hutan mangrove di Desa Pantai Bahagia pada tahun 2009 sebesar Rp 15.526.375.185,19. Nilai tersebut didominasi oleh nilai manfaat tak langsung sebesar Rp 7.234.324.448,11, kemudian nilai manfaat keberadaan sebesar Rp 5.115.620.400,00, nilai manfaat langsung sebesar Rp 3.153.228.697,08 dan nilai manfaat pilihan sebesar Rp 23.201.640,00. Berdasarkan hasil analisis citra landsat ETM+7 pada tahun 2008 dan 2009, diperoleh informasi bahwa terjadi penambahan luas air (tambak dan sungai) dari 1440,27 ha (2008) menjadi 1478,79 ha (2009) dan penambahan luas bangunan dari 215,91 ha (2008) menjadi 236,79 ha (2009), sedangkan luas hutan mangrove terjadi pengurangan dari 185,31 ha (2008) menjadi 166,32 ha (2009). Penurunan luas hutan mangrove diduga karena pengalihfungsian mangrove menjadi tambak dan bangunan. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai ekonomi total hutan mangrove pada tahun 2009 sebesar Rp 15.526.375.185,19 dan nilai ekonomi total pada tahun 2008 sebesar Rp 17.231.833.884,82, sehingga estimasi penilaian ekonomi kerusakan sebesar Rp 1.705.458.699,63. Sebagai sistem penyangga, keberadaan hutan mangrove sangat berpengaruh terhadap keberadaan makhluk hidup disekitamya. Oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan pengelolaan sumberdaya hutan mangrove agar manfaat keberadaan sumberdaya hutan mangrove juga dapat dirasakan oleh generasi mendatang. Dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan mangrove secara lestari, maka diperlukan kebijakan sebagai berikut: 1) Pendekatan Ekosistem, 2) Pendekatan Sosial Ekonomi dan Budaya, 3) Pendekatan Sosial Politik, 4) Pendekatan Hukum dan Kelembagaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcResources and environmental economicsid
dc.titlePenilaian ekonomi hutan mangrove: studi kasus Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPenilaian ekonomiid
dc.subject.keywordNilai ekonomi totalid
dc.subject.keywordNilai ekonomi kerusakanid
dc.subject.keywordHutan mangroveid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record