Show simple item record

dc.contributor.advisorMardikanto, T.R.
dc.contributor.advisorKarlinasari, Lina
dc.contributor.authorRamdhania, Dewi
dc.date.accessioned2023-10-25T00:47:36Z
dc.date.available2023-10-25T00:47:36Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128118
dc.description.abstractMenurunnya pasokan kayu dari hutan alam dapat diatasi dengan cara mengalihkan perhatian kepada jenis-jenis kayu yang berasal dari hutan tanaman. Namun, jenis-jenis kayu tersebut memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan dengan jenis-jenis kayu dari hutan alam terutama dari segi kekuatan dan keawetan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi khusus untuk mengatasi masalah ini. Pada penelitian ini dilakukan proses kompregnasi kayu randu (Ceiba pentandra L.) dengan tanin yang berasal dari limbah kulit kayu akasia (Acacia mangium). Tujuannya adalah untuk memperbaiki sifat mekanis kayu randu dan memanfaatkan limbah kulit kayu akasia sebagai bahan stabilisasi dimensi. Kayu randu yang berukuran 20 cm x 25 cm x 200 cm digergaji untuk mendapatkan contoh uji papan tangensial tanpa cacat dengan ukuran 2,5 cm x 2 cm x 30 cm yang berjumlah 25 contoh uji. Kemudian, contoh uji tersebut dibagi ke dalam beberapa kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pengukusan dengan air, pengukusan dengan tanin, pengempaan dengan kempa dingin dan pengempaan dengan kempa panas. Pada contoh uji dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanisnya. Selain itu, dilakukan juga analisis pH dan kandungan bahan padat (solid content) atau ekstrak tanin. Contoh uji yang telah dikukus dan dikempa kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanisnya. Uji statistik dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan program statistik SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi kompregnasi pada kayu randu dapat memperbaiki sifat kayu terutama sifat mekanisnya, dan limbah kayu mangium dapat digunakan sebagai bahan untuk mengimpregnasi kayu. Peningkatan sifat fisis dan mekanis kayu randu yang baik umumnya terjadi pada contoh uji yang diberi perlakuan pengukusan dengan tanin dan pengempaan dengan kempa panas. Kerapatan dan berat jenis kayu randu meningkat lebih dari 45% dibandingkan kontrol. Kerapatan kayu berhubungan linier dengan sifat kekuatan kayu. Semakin tinggi kerapatan kayu semakin tinggi pula sifat kekuatannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai MOE lebih dari 30% dari kontrolnya, nilai MOR meningkat di atas 80% serta nilai tekan sejajar serat dan kekerasan yang meningkat di atas 50% dari kontrolnya. Berdasarkan analisis sidik ragam yang dilakukan, perlakuan pengukusan dan pengempaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan sifat fisis dan mekanis kayu randu terpadatkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universtyid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest product technologyid
dc.titlePerbaikan sifat mekanis kayu randu (Ceiba pentandra L.) dengan teknik kompregnasi menggunakan tanin limbah kulit kayu akasia (Acacia mangium)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordpengukusanid
dc.subject.keywordkayu randuid
dc.subject.keywordkompregnasiid
dc.subject.keywordlimbah kulit kayuid
dc.subject.keywordekstrak taninid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record