Perbaikan sifat mekanis kayu randu (Ceiba pentandra L.) dengan teknik kompregnasi menggunakan tanin limbah kulit kayu akasia (Acacia mangium)
View/ Open
Date
2010Author
Ramdhania, Dewi
Mardikanto, T.R.
Karlinasari, Lina
Metadata
Show full item recordAbstract
Menurunnya pasokan kayu dari hutan alam dapat diatasi dengan cara
mengalihkan perhatian kepada jenis-jenis kayu yang berasal dari hutan tanaman.
Namun, jenis-jenis kayu tersebut memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan
dengan jenis-jenis kayu dari hutan alam terutama dari segi kekuatan dan
keawetan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi khusus untuk mengatasi masalah
ini.
Pada penelitian ini dilakukan proses kompregnasi kayu randu (Ceiba
pentandra L.) dengan tanin yang berasal dari limbah kulit kayu akasia (Acacia
mangium). Tujuannya adalah untuk memperbaiki sifat mekanis kayu randu dan
memanfaatkan limbah kulit kayu akasia sebagai bahan stabilisasi dimensi.
Kayu randu yang berukuran 20 cm x 25 cm x 200 cm digergaji untuk
mendapatkan contoh uji papan tangensial tanpa cacat dengan ukuran
2,5 cm x 2 cm x 30 cm yang berjumlah 25 contoh uji. Kemudian, contoh uji
tersebut dibagi ke dalam beberapa kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan
adalah pengukusan dengan air, pengukusan dengan tanin, pengempaan dengan
kempa dingin dan pengempaan dengan kempa panas.
Pada contoh uji dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat fisis dan sifat
mekanisnya. Selain itu, dilakukan juga analisis pH dan kandungan bahan padat
(solid content) atau ekstrak tanin. Contoh uji yang telah dikukus dan dikempa
kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat fisis dan sifat mekanisnya.
Uji statistik dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan
program statistik SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi kompregnasi pada kayu
randu dapat memperbaiki sifat kayu terutama sifat mekanisnya, dan limbah kayu
mangium dapat digunakan sebagai bahan untuk mengimpregnasi kayu.
Peningkatan sifat fisis dan mekanis kayu randu yang baik umumnya terjadi pada
contoh uji yang diberi perlakuan pengukusan dengan tanin dan pengempaan
dengan kempa panas. Kerapatan dan berat jenis kayu randu meningkat lebih dari
45% dibandingkan kontrol. Kerapatan kayu berhubungan linier dengan sifat
kekuatan kayu. Semakin tinggi kerapatan kayu semakin tinggi pula sifat
kekuatannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai MOE lebih dari
30% dari kontrolnya, nilai MOR meningkat di atas 80% serta nilai tekan sejajar
serat dan kekerasan yang meningkat di atas 50% dari kontrolnya. Berdasarkan
analisis sidik ragam yang dilakukan, perlakuan pengukusan dan pengempaan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan sifat fisis dan mekanis
kayu randu terpadatkan.
Collections
- UT - Forestry Products [2325]